Pasuruan
RAPBD 2018 Pemkab Pasuruan Mulai Dibahas, Pendapatan Diproyeksi Tembus Rp 2,678 Triliun
Memontum Pasuruan — Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2018, mulai dibahas Pemerintah Kabupaten Pasuruan (eksekutif) bersama dengan DPRD Kabupaten Pasuruan (legislatif), di gedung wakil rakyat Jalan Raya Raci, Jum’at (27/10/2017). Sidang paripurna pertama, disampaikan langsung oleh Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf didepan seluruh anggota Dewan,Forpinda,kepala OPD dan seluruh Camat se – Kabupaten Pasuruan.
Dalam Nota Penjelasan Bupati tersebut disampaikan, bahwa Raperda tentang APBD 2018 sesuai dengan KUA PPAS 2018 , dengan total pendapatan Rp 2,687 trilyun rupiah, sementara total belanja Rp 2,710 trilyun rupiah, sehingga Pemkab Pasuruan mengalami defisit Rp 23,44 miliar.
Besaran pendatan, daerah bersumber pada pendapatan asli daerah Rp 532,885 miliar yang meliputi pajak daerah Rp 329,375 miliar, retribusi daerah Rp 37,269 miliar,pengelolaan kekayaan daerah yang di pisahkan Rp 2,532 miliar,dan lain lain pendatan yang sah Rp 163,707 miliar.
Kedua pendapatan tersebut dana perimbangan, dimana Kabupaten Pasuruan di proyeksikan Rp 1,709 trilyun rupiah, yang meliputi bagi hasil pajak Rp 273 miliar rupiah,DAU Rp 1,152 587 trilyun rupiah dan DAK Rp 283 ,961 milair rupiah, dan pendapat lainnya daerah yang di sah Rp 444,889 miliar rupiah.
Sedangkan dari sisi belanja daerah meliputi belanja tidak langsung Rp 1,885.595 trilyun rupiah dengan rincian belanja pegawai Rp 1,109 Trilyun rupiah,belanja hibah Rp 200,693 miliar rupiah,dan belanja bansos Rp 22,600 miliar rupiah,belanja bagi hasil Rp 33,774 Miliar ,belanja bantuan keuangan Rp 508,590 miliar serta belanja tak terduga Rp 10 miliar
Sementara belanja langsung di rencanakan Rp 825 ,133 miliar rupiah ( belanja pegawai Rp 91,692 miliar dan belanja barang Rp 573,704 miliar,dari rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah di 2018 tersebut,memang ada defisit sebesar Rp23.446 miliar ,akan di di tutupi dari rencana pembiayaan netto Rp 23,446 miliar dari penerimaan pembiayaan daerah yang di rencanakan Rp 50 miliar dan pengeluaran pembiayaan yang di rencanakan Rp 26,553 miliar. (dik/yan)