SEKITAR KITA
Relawan Sido Resik dan Pegiat Medsos Tanam Pohon dan Bersihkan Pulau Lusi
Memontum Sidoarjo – Ratusan relawan dari berbagai pegiat kebersihan, lingkungan dan wisata mengunjungi Pulau Lusi yang ada di Dusun Tlocor, Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, Minggu (29/09/2019) sore. Ratusan relawan ini menggelar berbagai kegiatan di Pulau Lusi.
Selain menanam puluhan pohon, para relawan Sido Resik dan puluhan pegiat Media Sosial (Medsos) ini, juga memberihkan sampah plastik yang ada di wilayah Wisata Bahari Sidoarjo itu. Tidak hanya itu, mereka juga berdiskusi untuk pengembangan Pulau Lusi yang layak untuk dikembangkan menjadi salah satu Ikon Wisata Bahari di Sidoarjo itu.
“Sudah lama kami relawan Jalan-Jalan Sidoarjo ingin melihat isi Pulau Lusi. Setelah tahu sekarang kondisinya jauh dari wisata pada umumnya. Kami berharap ke depan Pulau Lusi ditata dan dikembangkan dengan dilengkapi fasum memadai dan spot selfie,” ucap salah seorang relawan Jalan-Jalan Sidoarjo di tengah diskusi di Pendopo Pulau Lusi itu.
Hal yang sama diungkapkan pegiat Medsos lainnya. Salah satunya perwakilan Iwak Sepat, Fauzi. Menurutnya pembangunan jalan setapak untuk pengunjung sudah mengelupas dan ambrol. Selain itu, di lokasi sekitar pendopo Pulau Lusi tidak dilengkapi air bersih.
“Kalau dikelolah dengan baik dan dibranding, kami yakin akan menjadi Ikon Sidoarjo yang layak jual,” ungkapnya.
Sementara CEO Sido Resik, Ahmad Muhdlor Ali menegaskan ada tiga poin yang layak diperhatikan untuk mengembangkan Pulau Lusi. Diantaranya soal lingkungan dan penghijauan, isu globar warning (pemasan global) dan menjadi Pulau Lusi sebagai Ikon Sidoarjo.
“Karena diakui atau tidak, Sidoarjo tidak punya Ikon Wisata yang cukup menarik pengunjung. Rata-rata pengunjung ke Sidoarjo untuk berwisata ke kabupaten/kota lainnya misalnya ke Malang, Batu, Banyuwangi atau lainnya,” tegasnya.
Karena itu, kata pria yang akrab dipanggil Gus Muhdlor ini harus ada keseriusan para relawan maupu Dinas Pariwisata Pemkab Sidoarjo untuk mengembangkan Pulau Lusi. Baginya saat pegiat Medsos live atau mempromosikan Pulau Lusi ternyata di dalamnya fasilitasnya kurang memadai.
“Harus ada pengembangan ke penataan wisata alam (bahari) itu. Sekaligus mewujudkan penghijauan dan mengurangi pemasan global dengan mengatur ulang tanaman maupun fasilitas di Pulau Lusi,” tandasnya. Wan/yan