Pemerintahan
Rencana Pembangunan KCC Terancam Gagal
Jika hasil evaluasi RPJMD 2016 – 2021 ada kesepakatan bersama
Memontum Malang – Rencana pembangunan Kepanjen Convention Center (KCC) di Ibu Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, terancam gagal. Bahkan, hasil lelang Detail Engineering Design (DED) KCC sebesar Rp 300 juta pada tahun 2016, pun terancam tidak digunakan, jika dalam evaluasi serta pembahasan antara Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) bersama DPRD Kabupaten Malang, diputuskan tidak meneruskan RPJMD tahun 2016 – 2021.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat, menjelaskan bahwa nantinya setelah ada kepala daerah baru, maka akan membawa rencana pembangunan jangka menengah daerah yang baru pula. Sementara RPJMD sebelumnya (2016-2021), akan dilakukan evaluasi. Apakah perlu diteruskan, ataukah tidak.
“Bisa urung membangun KCC, atau bisa juga dialihkan. Termasuk, DED nya bisa dimodifikasi, atau tidak digunakan,” kata Wahyu.
Semuanya itu, tambah mantan Kepala DPKPCK, tergantung dari kepala daerah terpilih bersama DPRD Kabupaten Malang. Termasuk, Dinas Cipta Karya (DPKPCK) bersama dewan, untuk melakukan pembahasan itu.
“Yang jelas, untuk program perencanaan di tahun 2021, masih belum ada kelanjutannya. Apakah nantinya ada pembahasan soal KCC, ataukah tidak,” ujarnya.
Disinggung kendala pembangunan di tahun 2016, Wahyu mengaku, bahwa proses pembebasan lahan di sekitar lokasi pembangunan atau UPTD TK/SD Kepanjen, belum 100 persen. Waktu itu, selain akan menggunakan kantor UPTD, juga akan memanfaatkan lahan di sekitarnya.
“Seingat saya, rencananya waktu itu akan memakai lahan sampai 3 hingga 4 hektare. Namun, karena tidak bisa terealisasi, akhirnya alokasi dana untuk pembangunan, tidak dilaksanakan,” ujarnya ringan.
Sekedar diketahui, dalam RPJMD 2016 – 2021, ada dua perencanaan yang sudah diprogramkan melalui pengesahan dewan. Diantaranya, pembangunan alun-alun Ibu Kota Kepanjen dan pembangunan Kepanjen Convention Center.
Khusus KCC, 2016 telah dilakukan lelang DED. Termasuk, untuk anggaran pembangunan sempat dialokasikan senilai Rp 1 milyar lebih. (sit)