Politik
Reses Dewan Didanai Ratusan Juta untuk Serap Aspirasi Rakyat
Memontum Sumenep – Untuk optimalisasi peran dan fungsi anggota DPRD Sumenep dalam menjalankan tugasnya, membutuhkan dana operasional yang cukup besar. Terutama agar pembangunan bisa optimal dan tercover dalam APBD Kabupaten Sumenep.
Salah satu wujud untuk mengcover kebutuhan masyarakat yang dinamis, DPRD Sumenep direncanakan menyelenggarakan serap aspirasi sebanyak 4 kali dalam setahun. Sesuai hasil rapat Badan Musyawarah (Bamus), menetapkan Reses III tahun 2021 ini dimulai tanggal 17 – 24 Mei atau akan berlangsung selama 6 hari kerja.
Baca juga:
- Ajang Top BUMD Award 2021, Bupati Trenggalek Dinobatkan jadi Top Pembina
- Perumda Tirta Kanjuruhan Buat Bupati Malang Terima Empat Penghargaan di TOP BUMD Award 2021
- Tinjau PTMT Kota Malang, Wali Kota Sutiaji Imbau Sekolah Sediakan Tabung Oksigen dan Oksimeter
Sebagaimana dipaparkan, Kabag Humas Sekretariat DPRD Sumenep, Siswahyudi Bintoro, semua dewan sedang melaksanakan Reses di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing termasuk yang kepulauan.
“Anggaran memang mencapai ratusan juta. Tapi itu dana total atau keseluruhan dari alokasi dana Reses masing-masing anggota dewan sebanyak 50 orang. Jadi bukan per orang karena dana Reses per anggota itu dikisaran Rp 14 – 16 Juta saja,” terang Bintoro.
Sebenarnya, lanjut Bintoro, dana Reses itu memang membutuhkan dana yang cukup besar. Pasalnya, anggota dewan akan bertemu dengan para konstituennya di dapil masing-masing. Sedangkan Reses per dewan harus melaksanakan di tiga titik/lokasi berbeda. Per titik lokasi sebanyak 75 orang konstituen yang harus ditemui.
“Tapi di masa pandemi ini karena kita memperhatikan protokol kesehatan. Jadi dibatasi target 75 orang itu dibagi menjadi 3 sesi, masing-masing sesi 25 orang. Sehingga kita tetap memperhatikan protokol kesehatan, per titik dibagi 3 sesi.
Tentunya, kata dia, Reses ini sebagai salah satu sarana untuk menyerap aspirasi masyarakat yang dibangun dalam rangka usulan rencana pembangunan, bisa melalui Musrenbang dan juga melalui Reses dewan. Kalau Musrenbang itu serap aspirasi kebutuhan oleh pihak eksekutif (pemda).
“Jadi melalui hasil Reses ini nantinya akan dituangkan didalam Pokok-pokok Pikiran (Pokir) anggota dewan. Apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dituangkan didalam Pokir. Hasilnya nanti diparipurnakan yakni paripurna hasil Reses dewan,” ujar mantan camat ini.
Soal realisasi dana Reses, Bintoro menambahkan memang sudah dicairkan sebelum lebaran Idul Fitri. Sehingga estimasi waktu 6 hari kerja Reses itu cukup. Sebab dewan yang dari kepulauan sudah pulang duluan sebelum lebaran.
Dijelaskan, anggaran Reses ini dihibahkan secara non tunai. Seperti kegiatan catering untuk buktinya non tunai semua, langsung masuk ke rekening penyelenggara. Jadi untuk anggaran mamin para konstituen yang mengikuti Reses para wakil rakyat, akan dibayarkan secara non tunai ke rekening pemilik catering.
“Anggaran maminnya (Makan & Minum), kita bayar non tunai ke rekening pemilik catering tempat anggota dewan memesan mamin. Biar dokumennya jelas,” jelasnya.
Realisasi anggaran itu masuk ke rekening anggota dewan sebelum kegiatan Reses itu digelar atau di Surat Pertanggungjawaban (SPj)kan. Jadi untuk kegiatan dimasing-masing Reses itu memang harus dilaksanakan di tiga titik. Masing-masing anggota melaksanakan pada 3 titik, 1 titik itu sebanyak 75 konstituen atau 75 orang. (dan/edo/ed2)