Bangkalan
Resmi Dibuka, TPM Jadi Wisata Mangrove Pertama di Bangkalan
Memontum Bangkalan – Taman Pendidikan Mangrove (TPM) resmi dibuka hari ini,(1/8/2019). Peresmian dilakukan langsung oleh Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron beserta Ketua PKK Bangkalan Zainab Zuraidah.
Pengembangan taman ini merupakan hasil kerjasama Pemkab bersama Universitas Trunojoyo Madura (UTM) serta Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore (PHE WMO). Diharapkan, wisata mangrove pertama di Bangkalan ini akan menjadi salah satu ikon wisata di Bangkalan.
Wisata yang berdiri diatas lahan 8 hektare ini akan memiliki daya tarik tersendiri. Sebab, sebanyak 10 ribu pohon mangrove tumbuh subur di lahan ini. Tak hanya hamparan hutan mangrove, wisata ini juga menyediakan sarana belajar mengenai berbagai jenis mangrove serta fungsinya untuk ekosistem alam.
Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron mengucapkan terimakasih kepada PHE WMO yang telah mengembangkan wisata tersebut dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar.
“Saya ucapnya banyak terimakasih kepada pihak pertamina yang telah bersedia untuk menjadikan taman mangrove ini menjadi salah satu programnya untuk dikembangkan, tentunya ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Dikatakan, dalam pengelolaan wisata ini akan dikelola oleh Pemkab dan juga tokoh masyarakat sekitar. Ia juga mengatakan, dalam pengelolaan akan memanfaatkan dana Bumdes yang ada.
“TPM akan dikelola oleh Bumdes, tentunya tokoh dan masyarakat langsung yang akan mengelola. Kami hanya membantu,” ujarnya.
Dalam pengembangan wisata ini, Pemkab juga fokus pada akses jalan menuju wisata yang masih sulit dilalui oleh kendaraan besar. Saat ini, pihaknya telah mencari jalan alternatif agar tidak menyulitkan para pengunjung.
Sudarto, Dewan Pertimbangan Proper mengaku, PHE WMO meurpakan perusahaan yang mandiri dan telah mampu memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas. Dengan mengaplikasikan CSR dengan mengembangkan wisata mangrove itu dan mampu menjadi percontohan untuk perusahaan lain.
“Wisata ini bisa menjadi percontohan, baik pertamina maupun masyarakatnya. Semuanya memiliki andil. Apalagi sarana pendidikan pengunjung dapat memberi virus perbaikan lingkungan,” terangnya. (isn/nhs/yan)