Pemerintahan

Resmikan Kantor BPR Jwalita, Ini Harapan Bupati Trenggalek

Diterbitkan

-

Resmikan Kantor BPR Jwalita, Ini Harapan Bupati Trenggalek
RESMIKAN: Bupati Trenggalek dalam peresmian Kantor BPR Jwalita, yang baru. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, berharap BPR Jwalita, bisa memberikan pelayanan masyarakat yang lebih optimal. Hal itu disampaikan Bupati Arifin, saat meresmikan Kantor PT BPR Jwalita yang baru di Jalan Panglima Sudirman, Kabupaten Trenggalek, Jumat (03/03/2023) tadi.

Dengan dibukanya kantor baru ini, bupati berharap pelayanan yang diberikan, pun diharapkan bisa lebih mudah dan maksimal. “Kantor BPR Jwalita yang baru, ini sangat representatif. Dengan begitu, diharapkan ke depannya BPR Jwalita bisa memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Meskipun lokasinya ini sewa, semoga ke depannya BPR Jwalita bisa memiliki gedung sendiri,” ujar Bupati Arifin.

Dalam kesempatan tersebut, suami Novita Hardiny, ini turut mengucap syukur atas penghargaan yang diraih direktur beserta jajaran direksi PT BPR Jwalita. Dirinya juga mengapresiasi kinerja BPR Jwalita selama ini. Salah satunya, inovasi kredit Gangsar yang menyasar pedagang pasar agar terlepas dari rentenir maupun upaya mendukung pelaku usaha khususnya perempuan di Trenggalek.

Baca juga:

Advertisement

“Saya berharap, BPR Jwalita memiliki porsi lain dalam mendukung ekonomi perempuan,” imbuhnya.

Menurutnya, dengan adanya inovasi kredit Gangsar, bisa menjadi pendukung kesuksesan perekonomian daerah. Salah satunya, adalah melalui pemberdayaan kelompok perempuan.

“Karena ketika perempuan berdaya, ekonomi yang dihasilkan akan kembali kepada keluarga, dalam hal ini anak-anaknya. Baik untuk pendidikan anak maupun peningkatan kualitas kesehatan keluarga itu sendiri,” terang Mas Ipin-sapaan akrabnya.

Bupati Arifin juga memiliki wacana, agar BPR Jwalita bisa memberikan fasilitas pinjaman anggaran untuk pembangunan desa dan diharapkan pula mampu mendorong percepatan pembangunan di desa. Hal ini, seiring dengan dukungan yang diberikan ke desa-desa agar pembangunannya berjalan lebih baik lagi.

“Kalau pemerintah daerah bisa mendapatkan pinjaman anggaran dari Badan Usaha Pembiayaan Infrastruktur, maka bukan tidak mungkin pemerintah desa di Trenggalek bisa mendapatkan pinjaman anggaran untuk proses pembangunan,” jelasnya.

Advertisement

Namun, terkait dengan wacana ini, pihaknya masih akan mengkaji lebih dalam terkait ketentuan yang mengaturnya. Apakah hal tersebut boleh dilakukan atau tidak. Selain itu, dirinya juga akan konsultasikan hal ini ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Masih menurut Bupati Arifin, selama ini setoran modal Pemerintah Daerah ke BPR Jwalita hanya sekitar Rp 20 miliar. Namun, omzet yang dihasilkan sudah mencapai Rp 127 miliar. “Artinya, dana dari pihak ketiga yang masuk ke BPR Jwalita, cukup tinggi. Ini membuktikan, semakin banyak orang yang menaruh kepercayaannya ke BPR Jwalita,” jelas Bupati Arifin. (mil/gie)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas