Kota Malang
Reuni Akbar Diharapkan Perkuat Jaringan Alumni UMM
Memontum Kota Malang—Ratusan alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengikuti Reuni Akbar bertajuk “Welcome Back to Campus”, yang berpusat di Theater Dome UMM, Sabtu (23/12/2017). Alumni mulai angkatan 1983 tersebut, nampak bergembira ketika melihat kembali kampus tercinta setelah sekian puluhan tahun lulus. Usai pembukaan, para alumni kemudian menuju beberapa gedung fakultas almamaternya untuk reuni di tingkat fakultas, sekaligus membuka memori masa lalu.
Reuni Akbar tersebut dihadiri oleh rektor 3 jaman, yakni pada masa konsolidasi, independensi dan ekspansi UMM. Diantaranya Prof. H. Abdul Malik Fadjar, M.Sc. yang kini menjabat sebagai Ketua Badan Pembina Harian UMM dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Republik Indonesia. Serta Prof. Dr. H. Muhadjir Effendy, MAP. yang kini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tak ketinggalan, Rektor UMM Drs. Fauzan, M.Pd.
Diawali dengan penyematan topi kepada kepada wakil peserta reuni oleh Rektor dan Mantan Rektor UMM, para alumni serasa dikembalikan pada nostalgia saat menempuh studi di kampus putih. Malik Fadjar menyampaikan bahwa sebagai manusia, para alumni tidak boleh sampai kehilangan cita-cita dan tujuan. Jika hal tersebut sampai terjadi, maka kedepannya tidak akan ada energi dan motivasi untuk melakukan hal yang bermakna. “UMM merupakan universitas yang penuh dengan cita-cita. Jadi alumni-alumni UMM adalah generasi yang lahir dan dibesarkan penuh dengan cita-cita,” ungkap Malik.
Semetara itu, Muhadjir Effendy mengaku kagum dengan prestasi-prestasi yang ditorehkan alumni UMM. Hingga saat ini, alumni UMM telah tersebar dan berkarya di berbagai bidang. “Saya sering bertemu para alumni yang sudah menjadi orang besar atau pejabat, baik pusat, daerah, dan lainnya, baik di perkotaan maupun di pelosok daerah. Namun tak sedikit yang mengabdikan diri di masyarakat, pengusaha, hingga yang tak beruntung. Contohnya di Malang ada Bupati Rendra Kresna, di Pasuruan ada Bupati Irsyad Pasuruan, dan lainnya. Kampus merupakan wadah perbedaan yang disatukan dari semua daerah,” kata Muhadjir.
Jika dihitung wisuda per tahun ada 5.000 lulusan, diharapkan para alumni dapat menjadikan jaringan alumni yang kuat. Terlebih di era teknologi saat ini, contoh paling kecil medsos dapat menyatukan yang terpisah dapat menjalin silaturahmi. “UMM sudah saatnya berekspansi ke luar, sehingga mengkapitalisasi ke luar melalui jaringan alumni. Bukan ledakan ke dalam yang rawan konflik. Membangun jaringan bisa di berbagai sektor, baik bisnis, medis, pendidikan, dan lainnya. Masih banyak tempat yang bisa diexplore potensinya. Seperti RS Muhammadiyah di Singkawang butuh perbaikan dan pengembangan. Siapa yang berani datang dan kembangkan daerah, mari kita kerjakan bersama,” anjuran Muhadjir.
Sedangkan Rektor UMM, Drs. Fauzan, M.Pd. berpesan kepada para alumni agar tetap menjaga silaturahmi dan komunikasi. Fauzan juga mengingatkan, meski sudah sukses, UMM harus selalu ada di hati setiap alumni.
“Kita boleh saja menjadi alumni, namun kita harus harus tetap sehati,” ujar Fauzan.
Dalam reuni kali ini, turut hadir pula alumni-alumni yang kiprahnya cukup dikenal di Indonesia, seperti akademisi dan pengamat politik Dr. M. Alfan Alfian, M.Si dan Mantan Menteri Pertahanan Republik Demokratik Timor Leste, Dr. Julio Tomas Pinto. (rhd/yan)