Kota Malang

Ribuan Petakziah Antar Jenazah KH Abdurrahman Qomari

Diterbitkan

-

Ribuan Petakziah Antar Jenazah KH Abdurrahman Qomari

Memontum Kota Malang – Ribuan petakziah yang didominasi santri, alumni, dan masyarakat sekitar Pondok Pesantren Darul Falah, Kenongo, Kota Malang, menghantarkan jenazah KH. Abdurrahman Qomari ke tempat peristirahatan terakhir, yang terletak di sebelah barat masjid ponpes, Rabu (9/1/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.

Diinformasikan sebelumnya, Pengasuh Ponpes Salafiyah Darul Falah, KH Abdurrahman Qomari, wafat karena sakit, Selasa (8/1/2019) malam. Informasi yang beredar viral itu, mengundang masyarakat sekitar dan alumni santri dari berbagai pelosok tanah air bertakziah silih berganti. Hingga pemakaman keesokan harinya, Rabu (9/1/2019), petakziah tumplek blek.

Jama'ah berebut menshalati jenazah KH. Abdurrahman Qomari, sebagai penghormatan terakhir. (rhd)

Jama’ah berebut menshalati jenazah KH. Abdurrahman Qomari, sebagai penghormatan terakhir. (rhd)

Menurut salah satu alumni, Muhammad Sholeh, sakit stroke berkepanjangan yang diderita KH Abdurrahman Qomari sudah sejak setahun lalu. Bahkan dikabarkan beliau sempat hilang ingatan. Hal yang berkesan bagi Sholeh, KH Abdurrahman Qomari merupakan sosok yang sabar dan tidak pernah marah kepada siapapun, sekalipun santrinya.

“Beliau hanya mengingatkan dengan bijak dan hikmat. Keistiqomahan beliau dalam puasa, sholat malam, dan pengajian sangat menginspirasi kami. Dengan pola pendidikannya, dapat menjadikan alumni sebagai pengasuh Ponpes, kepala sekolah, santri, dan orang-orang yang berhasil,” jelas Sholeh, yang pernah mukim nyantri selama 6 tahun, dan lulus 1997.

Pria asal Jabung ini menambahkan, pengalaman selama mukim, KH Abdurrahman selalu berpesan kepada santrinya agar selalu memakai kopyah dan sarung jika keluar Ponpes, agar selalu terjaga keimanannya. Termasuk sholat malam tak boleh ditinggalkan.

Advertisement

Sedikit cerita KH. Abdurrahman Qomari, merupakan santri Kyai Hamid Pasuruan. Pria kelahiran Desa Kali Kajang, Sidoarjo, 27 Rajab tahun 1955 ini mendirikan Ponpes Salafiyah Darul Falah, Kenongo, Malang, sejak 1989 diatas lahan 700 meter, pemberian tokoh ulama setempat H. Syukur. Perjalanan panjang turut mewarnai perjuangan dakwah beliau hingga berjaya menggelar pengajian rutin setiap Ahad pagi yang diikuti jamaah dari Malang Raya dan sekitarnya. (rhd/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas