Surabaya
Risma dan KPK Tinjau Proyek Surabaya Timur
Memontum Surabaya – Walikota Surabaya Tri Rismaharini bersama dengan M. Najib Wahito sebagai Koordinator Supervisi Pencegahan (Korsubgah) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah, meninjau proyek Middle East Ring Road (MERR) di Gunung Anyar Lor Surabaya, Rabu (14/11/2018). Proyek MERR lanjutan sisi selatan tersebut akan membuat Surabaya dan wilayah Kabupaten Sidoarjo terhubung.
Dalam pantauannya, Risma ini menargetkan penyelesaian proyek selesai tahun ini. Melihat perkembangan proyek jalan yang menghungkan kali pembatas antara Surabaya dan Sidoarjo, Risma mengatakan jika tahun ini akan mengkebut proyek dan kelar dua jalur lengkap.
“Insya Allah nanti kita akan selesaikan satu sisi yang hanya ruas ini, karena ini konstruksinya berat. Jadi kita tinggal untuk tahun depan. Insya Allah tembus jalan tol,” ujarnya di lokasi pembangunan proyek MERR Surabaya, Rabu (14/11/2018).
Merasa jika kontruksi itu berat, Risma mengungkapkan kemahalan biaya yang tinggi dan sayang dengan uangnya. Oleh sebab itu, pihaknya akan melakukan evaluasi untuk kelanjutan penyelesaian jalan tahun ini.
Selain MERR Gunung Anyar, Risma mengatakan jika terdapat beberapa proyek yang akan diselesaikan pada tahun ini. Di antaranya adalah Jalur Lingkar Luar Barat dan Lingkar Luar Timur, tetapi itu dibiayai multiyear (tahun jamak).
“Jadi lingkar luar, di Lingkar Luar Timur itu kita ngerjakan. Sebagian diantara Arif Rahman Hakim itu yang Timur, tapi yang sisi hadapnya utara selatan. Nah sama yang deket Lapangan Tembak jadi di Kenjeran,” jelasnya.
M. Najib berserta pihak Korsubgah KPK yang sudah lebih dari dua tahun berkeliling di Jawa Timur, memberikan poin-poin setelah melakakukan peninjauan bersama walikota Surabaya. Juga menyampaikan hal-hal yang bisa menjadi kunci suatu daerah agar maju, terlebih dari sisi bersih dari korupsi.
“Pertama adalah perlu ada komitmen dari pimpinan. Kedua harus didukung oleh transparansi dan partisipasi masyarakat, dan juga didukung oleh birokrasi atau ASN yang berintegritas dan solid,” kata Najib.
Kemudian Najib juga melihat, jika Surabaya memiliki optimalisasi akan pendapatannya. Sebab bertujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah, juga pada gilirannya akan meningkatkan kesadaran masyarakat dan tentu saja bagi pegawai Pemerintah Daerah setempat.
“Berikutnya yang terpenting adalah efisiensi belanja, karena kalau saya lihat di Surabaya banyak upaya untuk mengefisienkan belanja. Jadi kalau kita lihat struktur di APBD di daerah-daerah lain, banyak yang terjadi pemborosan,” tutupnya. (est/ano/yan)