Risma Terbangkan 10 Pemuda Usia SMP ke Merseyside Merah

Kendala Bahasa masih menjadi faktor utama. Meminimalisir hal itu, Risma mengintruksikan kepada pelatih Yusuf Eko Dono, untuk mengajarkan bahasa-bahasa internasional dalam dunia sepakbola.

“Sabtu malam mereka tak suruh ngumpulin kata untuk sepak bola nanti akan ada tim penerjemahnya dan saya akan menyurih mereka mempelajari saat mereka di pesawat nanti. Supaya mereka kalau berlatih ngerti bahasa dalam sepakbola. Kalau mereka gak ngerti sama sekali soal bahasa inggris kan susah,” ungkapnya.

Risma menilai amat terkesan dengan momen ini. Maka tak menutup kemungkinan, ke depannya pemkot akan melakukan bantuan yang serupa. Politisi dari PDI Perjuangan ini optimis, kalau rapor penilaian mereka bagus dan orang tua mereka setuju, dirinya akan mengupayakan sebisa mungkin untuk menyekolahkan anak-anak tersebut ke luar negeri.

Karena ia sangat ingin sekali anak-anak muda di Indonesia dapat berprestasi di luar negeri. Sehingga nantinya bisa membawa nama merah putih ke persepakbolaan mancanegara. “Kita berharap satu tahun sekali kita bisa seperti inisemakin banyak semakin bagus. Nanti kita lihat, mereka kan masih usia SMP apa bisa mereka nanti bisa konsisten kedepannya. Kalau orang tuannya boleh kita sekolahkan di luar negeri untuk sepakbola, jadi treatmentnya sungguh-sungguh, gak setengah-setengah,”

Disinggung mengenai kerja sama dengan tim-tim besar lain seperti, Madrid, Barcelona maupun Manchester United, Risma mengaku kalau hal tersebut berat. “Saya kira endak, itu berat. Kalau nanti mereka bagus saya yakin mereka akan dicari kok, saya gak khawatir dengan hal itu,” yakinnya.

Ditemui di lokasi yang sama, Wakil Walikota (Wawali) Liverpool Garry mengatakan terkesan dengan permainan bintang muda Timnas U-16, Supriadi. Namun ia mengaku, sepakbola bukan hanya dimainkan dengan satu orang saja.

Laman: 1 2 3