Probolinggo
Rokok Ilegal Terjaring Operasi Zebra di Probolinggo
Memontum Probolinggo — Operasi Zebra yang dilakukan Satlantas Polres Probolinggo berhasil mengamankan sebuah mobil Granmax yang di dalamnya terdapat 20 kardus rokok tanpa cukai dan 2 kardus grenjeng rokok, Sabtu (11/11/2017). Dugaan sementara rokok tersebut akan dipak ulang dan diedarkan wilayah Probolinggo.
Awalnya pada hari Sabtu sore, Satlantas melaksanakan Operasi Zebra di jalur pantura Desa Pabean Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, tepatnya di timur perbatasan antara Kabupaten Probolinggo dengan Kota Probolinggo.
Seperti biasanya semua kendaraan baik roda 2 dan roda 4 di berhentikan untuk di cek kelengkapan surat dan SIM pengendaranya. Selang waktu berlangsungnya operasi tersebut, muncul sebuah minibus putih dengan nopol AG-1135-DI, yang di kemudikan oleh Arif Budianto (27) warga Kudus Jawa Tengah.
Petugas awalnya tidak curiga karena Arif bisa menunjukkan surat kendaraan dan Sim lengkap, tapi karena dilihat dibelakang mobil penuh dengan kardus, akhirnya petugas meminta untuk membuka salah satu kardus tersebut. Dari situlah Arif dan mobilnya diamankan karena petugas menemukan 20 kardus yang ada label salah satu kosmetik berisi rokok yang belum di pak dan 2 kardus grenjeng rokok.
Dengan ditemukannya bukti tersebut maka petugas menduga ribuan rokok tersebut akan dipacking kembali untuk diedarkan di wilayah Probolinggo tanpa cukai.
“Saya tidak berani memberikan keterangan, ditunggu Senin saja tunggu Kasatnya. Karena kita tidak menghitung berapa jumlah pastinya. Dan ini sudah kita serahkan ke Satreskrim untuk ditindaklanjuti,” ujar KRI Satlantas Polres Probolinggo Ipda Guruh, saat ditemui memontum.com di kantor Satlantas Polres Probolinggo, jalan Suroyo, Kota Probolinggo.
Sementara pengemudi Arif Budianto mengaku, tidak tahu kalau yang dibawa dalam mobil tersebut adalah rokok yang tidak ada cukainya. Arif mengatakan kalau dia hanya disuruh untuk mengantarkan ke seseorang yang menunggu di timur SPBU Curahsawo, Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo.
“Ndak tahu aku, katanya yang saya bawa itu cuma kertas. Aku kan hanya kuli bangunan, tapi kalau gak ada kerjaan kuli saya sambi jadi sopir panggilan, dan disuruh ngantarkan barang kertas ini ya saya antarkan,” ujarnya. (pix/yan)