Bondowoso
Sakit, Lima CJH Bondowoso Gagal Berangkat Haji
Memontum Bondowoso – Lima jemaah calon haji (JCH) asal Bondowoso gagal berangkat pada musim haji tahun ini. Penyebab lima CJH, ini gagal menunaikan haji ke Mekkah Arab Saudi pada 2019, ini karena mengalami sakit. Bahkan, seorang diantaranya baru saja menjalani operasi.
Kasi Haji dan Umrah Kemenag Bondowoso, Saiful Badri di sela-sela pelepasan keberangkatan JCH asal Kota Tape – julukan Kabupaten Bondowoso-, pada Senin pagi (22/7/2019) mengatakan, lima JCH Bondowoso yang gagal berangkat pada musim haji tahun, ini terdiri dari tiga laki-laki dan duia perempuan.
”Mereka terkendala masalah kesehatan dan seorang diantaranya baru dioperasi serta kondisi kesehatannya belum pulih,” katanya.
Dengan lima orang gagal berangkat haji, menurut Saiful Badri, jumlah JCH Bondowoso yang berangkat menunaikan ibadah haji ke Mekkah berkurang. Jika sebelumnya 588 JCH, kini menjadi 583 JCH Bondowoso yang berangkat haji ke Mekkah.
”Lima orang yang gagal berangkat tahun ini, selanjutnya akan diberangkatkan pada tahun depan. Sedangkan, penggantinya sendiri, menjadi kewenangan Kanwil Kemenag Jatim,” terangnya.
Sebanyak 583 JCH Bondowoso yang berangkat haji tersebut, dilepas langsung Bupati KH.Salwa Arifin di jalan raya sebelah Timur Pendapa Bupati Bondowoso, Senin pagi (22/7/2019). Mereka dilepas dengan diangkut 14 bus menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya Jatim.
”JCH Bondowoso masuk kloter 51 dan 52 dengan penerbangan Embarkasi Juanda Sidoarjo Jatim. Kloter 51 semua JCH Bondowoso dan kloter 52 bergabung JCH asal Kota Mojokerto dan kabupaten lain di Jatim,” kata Saiful Badri.
Bupati KH. Salwa Arifin sebelum melepas JCH berpesan untuk selalu menjaga kekompakan dan persaudaraan. Selain itu, menjaga kondisi kesehatan tubuh dengan mengatur pola makan dan minum yang bagus. Karena, kondisi cuaca di Mekkah dan Madinah Arab Saudi sangat berbeda dengan Bondowoso.
”Jika ada masalah kesehatan, hendaknya JCH Bondowoso langsung berkomunikasi dengan seluruh petugas haji. Begitu juga, pengurus haji, mulai ketua kloter, TPHU, dokter, perawat, TPHD, dan TKHD harus betul-betul melaksanakan tugas dengan baik dan ikhlas,” pesannya. (ido/yan)