Hukum & Kriminal
Satgas Covid-19 Kembali Imbau Tak Usah Bepergian Saat Idul Adha
Memontum Probolinggo – Jelang Peringatan Idul Adha 1442 H pada masa PPKM Darurat, Pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kembali mengingatkan masyarakat untuk menahan diri dalam bepergian jika tidak terlalu mendesak.
Hal ini dilakukan sebab lonjakan kasus positif Covid-19 dalam sepekan terakhir. Bila terpaksa untuk bepergian, masyarakat juga diminta untuk memahami risiko yang dihadapi.
Baca Juga:
- Pj Bupati Ugas Buka Jumbara PMR XVII PMI Kabupaten Probolinggo
- Pj Bupati Probolinggo Monev Progres Pembangunan Infrastuktur mulai Irigasi, Gedung dan Jalan
- Kemenkominfo Gelar Diskusi Literasi Digital di PP Nurul Jadid Paiton dengan Hadirkan Dewi Hajar
Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Raden Muhammad Jauhari menjelaskan bepergian maupun keluar rumah jika tidak dibarengi dengan regulasi yang ketat hanya akan memunculkan banyak kerumunan. Hal inilah yang pada akhirnya membuat orang-orang abai untuk menjaga jarak dan kurangnya pendisilinan kepatuhan protokol kesehatan.
“Apapun yang pemerintah putuskan terkait pelaku yang masih suka bepergian, ini demi keselamatan bersama,” ujarnya, Minggu (18/07).
Peringatan ini tidak dilakukan tanpa alasan, mengingat Indonesia sudah mencatat beberapa kali lonjakan kasus yang selalu terjadi, utamanya setelah libur panjang seperti libur Idul Fitri waktu lalu.
Raden Muhammad Jauhari juga menjelaskan anjloknya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan akan berujung pada peningkatan penularan virus di tengah masyarakat. Bila hal ini terjadi, maka peningkatan kasus positif Covid-19 akan menurunkan peluang kesembuhan.
“Sebaliknya, angka kematian berpotensi meningkat di level daerah yang berdampak pada tingkat nasional. Peningkatan kasus yang signifikan semakin meningkatkan keterisian tempat tidur dan beban kerja di fasilitas layanan kesehatan,” ungkapnya.
Namun jika masyarakat memang terpaksa untuk melakukan bepergian, Kapolres Probolinggo Kota menekankan pentingnya pemahaman mengenai risiko yang dihadapi. Menurutnya ada hubungan linear yang jelas antara mobilitas penduduk dengan peningkatan kasus Covid-19. Hal ini sudah terbukti. “Hindari melakukan perjalanan ke daerah yang kasusnya masih tinggi dan faskesnya terbatas. Seperti kita tahu, kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU Covid-19 pada saat ini masih terbatas terutama di daerah dengan kasus yang masih tinggi. Jadikan ini pertimbangan agar tidak menyulitkan diri sendiri dan Pemda,” pintanya. (geo/ed2)