Hukum & Kriminal
Satresnarkoba Polres Malang Amankan 270 Tersangka dan Sita Ribuan Gram Narkotika
Memontum Malang – Satresnarkoba Polres Malang merilis hasil kinerja penegakan hukum berbagai jenis tindak pidana bidang Narkoba, Senin (27/12/2021). Selama tahun 2021, Satresnarkoba Polres Malang berhasil menangkap sedikitnya 270 tersangka, dengan Laporan Polisi (LP) sebanyak 248. Selain mengamankan sejumlah tersangka, petugas juga menyita sabu 4.464,86 gram, ganja 1.191,86 gram, Pil double L sebanyak 54.226 butir.
Dijelaskan Kapolres Malang, AKBP Bagoes Wibisono, didampingi Kasat Resnarkoba, AKP Harjanto Mukti Eko Utomo, beserta Kasi Humas Iptu Daya Wastuti, menjelaskan bahwa penyelesaian perkara yang ditangani ada sebanyak 248 laporan polisi dengan total tersangka 270 orang, dari tersangka yang statusnya berbeda – beda. “Yang berstatus sebagai penanam 1 orang, pengedar 232 orang dan pemakai 37 orang,” jelasnya.
Baca juga :
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
Dilanjutkan AKBP Bagoes Wibisono, dari total barang bukti narkotika jenis sabu 4.464,86 gram, yang dimusnahkan sebanyak 3.500 gram. “Sisanya 968,86 gram digunakan untuk pembuktian di persidangan,” bebernya.
Dalam kegiatan ini, juga dilakukan pemusnahan miras sebanyak 1.757 botol, dengan disaksikan Forkopimda Kabupaten Malang. Diketahui, bahwa Miras yang dimusnahkan merupakan hasil dari penyitaan yang dilakukan Satresnarkoba bersama jajaran. “Ini merupakan miras ilegal atau yang tidak memiliki izin edar,” tegas Bagoes.
Selain itu, Kapolres Malang menuturkan bahwa ini sebagai langkah Polres Malang bersama stakeholder terkait dalam menjaga kondusifitas Kamtibmas kabupaten Malang. Masing-masing Forkopimda Kabupaten Malang, secara simbolis memecahkan botol miras sebagai tanda dimulainya pemusnahan. (hms/sit)