Sidoarjo

Satukan Sektor Agro dan Manufaktur, Khofifah Kagumi Manajemen Kapal Api

Diterbitkan

-

SAPA: Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengunjungi PT Santos Jaya Abadi produsen berbagai macam kopi di Desa Gilang, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo sambil menyata 3000 karyawannya, Jumat (9/3/2018).

Memontum Sidoarjo—-  Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berharap PT Santos Jaya Abadi yang ada di Desa Gilang, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo terus mengembangkan pola kolaborasi industri agro dan manufaktur. Pola itu, selain diyakini dapat meningkatkan status Indonesia sebagai produsen kopi nomor 3 di dunia, juga dapat menumbuhkembangkan bisnis agropolitas khususnya para petani kopi di seluruh Jawa Timur.

Apalagi, dalam manajemennya perusahaan yang memproduksi Kopi Kapal Api ini juga menerapkan sistem kerja padat karya serta Marriage System (penyetaraan gender) dalam mempekerjakan karyawannya. Oleh karena itu, dari sekitar 3.000 karyawan kebanyakan perempuan dan tak jarang  menduduki jabatan strategis di manajerial perusahaan kopi terbesar di Jawa itu.

“Pabrik ini menerapkan sistem padat karya. Pabrik ini mengkombinasikan sektor agro dan manufaktur. Para petani kopi di Jatim diharapkan hasil panen mereka terserap pasar. Karena market (pasar) yang dijangkau perusahaan ini dengan memproduksi berbagai macam kopi memungkinkan menyerap tenaga kerja dan hasil panen petani kopi,” terang Cagub Jatim Nomor urut 1 ini kepada Memo X, Jumat (09/03/2018).

Sedangkan dengan sistem padat karya, kata mantan Menteri Sosial (Mensos) RI ini dijadikan inisiasi meningkatkan produksi dan panen kopi. Menurutnya, jika dulu Indonesia produsen kopi ketiga di dunia sekarang menjadi nomor empat. Namun jika industri kopi ini menjadi inspirasi petani kopi di seluruh Indonesia dapat meningkatkan produksi panen kopi terutama di Jatim.

Advertisement

“Kalau sektor agro dan manufaktur ini berjalan seiring menyerap tenaga kerja, kami yakin prestasi dan peringkat Indonesia naik lagi. Sedangkan produk yang di ekspor akan memperluas pangsa pasar produsen Jatim hingga keluar negeri,” imbuhnya.

Sistem padat karya itu, lanjut Khofifah juga dapat dilihat dengan banyaknya karyawan perempuan baik di bagian produksi maupun di manajerial. Bagi Khofifah hal ini menunjukkan sistem kerja perusahaan ini menyamakan gender kaum perempuan dan laki-laki.

“Ternyata perempuan di perusahaan ini berkembang dan berkarir tanpa dibedakan. Ada marriage system dan  mainstreaming gender direalisasikan pemberdayaan perempuan. Termasuk Perusahaan yang ada di perbatasan 3 desa ini proporsional dan memprioritaskan warga sekitar jadi karyawan dan staf perusahan sebagai harmonisasi masyarakat sekitar,” tegasnya.

Sementara itu, Plan Manager (Manajer Perencanaan) PT Santos Jaya Abadi, Novilia Astan berharap dengan adanya kunjungan itu bisa menjalin komunikasi dan pengembangan produk kopi di Indonesia. “Kami juga berharap Bu Khofifah dapat  mencapai apa yang diharapkan warga Jatim selama ini,” pungkasnya sambil mendampingi Khofifah meninggal lokasi produksi. (wan/yan)

Advertisement

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas