Probolinggo
Sempat Viral Terkait Pawai Paud, Disdikpora Ambil Langkah Tegas
Memontum Probolinggo—-Setelah ramai di media sosial dan bahkan Menteri Pendidikan datang ke Kota Probolinggo, terkait pawai paud yang membuat kontroversi , akhirnya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Probolinggo mencopot Hartatik sebagai kepala Taman Kanak-kanak (TK) Kartika V-69. Pencopotan tersebut sebagai konsekuensi dari kontroversi pawai bercadar dan bergaya bawa senjata, beberapa hari lalu.
Hal ini merupakan salah satu konsekuensi karena adanya kelalaian dari pihak sekolah. Kebijakan pencopotan itu disampaikan oleh Kepala Disdikpora Kota Probolinggo Mochammad Maskur, saat berjumpa dengan sejumlah wartawan di kantornya, jalan Basuki Rahmat No.20A, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan.
“pencopotan itu berdasarkan hasil penyelidikan internal dari Disdikpora. Dimana yang bersangkutan (Kepala TK, red) mengakui lalai, sehingga kami sepakat memberi sanksi berupa pencopotan,”jelas Maskur.
Maskur juga menegaskan, pencopotan itu tak serta merta dilakukan oleh pihaknya. Namun sudah dilakukan kajian mendalam. Hal utama adalah berdasarkan aturan terkait aparatur sipil negara (ASN). Dalam kajian, terkait pawai kemerdekaan waktu itu, Hartatik tak melakukan koordinasi dengan Disdikpora maupun Kodim 0820 Probolinggo, selaku pembina lembaga pendidikan anak usia dini tersebut.
Dengan pencopotan ini, Hartatik dinonjobkan sebagai staff biasa di Disdikpora. Ketentuan itu berlaku mulai Kamis (23/8/2018).
Meski telah mencopot Hartatik, ternyata Disdikpora belum menyiapkan penggantinya.
“Belum ada, saat ini posisi Kepala TK Kartika kosong, sehingga masih akan dilakukan koordinasi lagi untuk menentukan siapa pengganti posisi Kepala TK tersebut,” tambahnya.
Maskur berharap, dengan kejadian tersebut tak ada lagi peristiwa atau kasus yang ditimbulkan karena miskoordonasi. Baik karnaval di lingkungan Disdikpora atau instansi lainnya.
“Semoga tak ada lagi yang seperti ini, cukup ini yang pertama dan terakhir,” tutup Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Tersebut.
Seperti yang diberitakan memontum.com sebelumnya, kostum yang ditampilkan oleh TK Kartika V-69, dalam pawai kemerdekaan pada Sabtu (18/8/2018) lalu, menjadi kontrovesi. Sebab, menggunakan pakaian serba hitam bercadar dilengkapi properti senjata laras panjang. Kostum ini, dikritik karena dianggap menanamkan faham kekerasan. Meski pihak sekolah tak ada maksud untuk menanamkan faham berbahaya bagi anak didiknya. (Pix/yan)