Berita Nasional
Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Biak Siapkan Ekspor Perdana ke Jepang dan Tiongkok
Memontum Jakarta – Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Biak, tengah bersiap untuk melakukan ekspor perdana ke Jepang dan Tiongkok. Rencananya, produk yang diekspor ke Negeri Sakura meliputi tuna fresh whole, tuna loin fresh, kepiting, lobster, udang tiger frozen, ikan demersal,unagi dan kerapu sunu hidup.
“Ekspor perdana berupa multi products mengingat saat ini baru mulai terjadi musim timur yang diperkirakan berlangsung hingga bulan Agustus 2021,” ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Artati Widiarti, Sabtu (22/05).
Baca Juga:
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Kemenparekraf Gandeng Platform Kitabisa untuk Pembiayaan Tanpa Bunga Desa Wisata
- KPK Tetapkan Gubernur Kalsel, Kepala Dinas, Kabid, PPK hingga Pengepul dan Swasta Tersangka Suap Pengadaan
- KPK Amankan Uang Rp 10 Miliar Lebih di OTT Orang Diduga Kepercayaan Gubernur Kalimantan Selatan
Saat meninjau kesiapan ekspor dari SKPT pekan lalu, Artati juga melihat langsung produk yang akan diekspor ke jepang yakni ikan cakalang. Dari kunjungan tersebut, dia juga mengecek langsung kesiapan fasilitas integrated cold storage (ICS) yang dibangun KKP di SKPT Biak. Tak hanya itu, dia juga memeriksa pendampingan pemenuhan persyaratan dan persiapan sertifikasi Good Manufacturing Practice berupa Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) yang dilakukan jajarannya di Biak.
Untuk menjaga dan meningkatkan ekspor dari Biak di masa yang akan datang, Artati memastikan Ditjen PDSPKP telah menyusun rencana jangka menengah dan jangka panjang, seperti pembangunan pabrik es kapasitas 20 ton melalui dana APBN tahun 2022.
Artati juga meminta para jajarannya, untuk terus menjalin kerja sama dengan Pemda dan Pelindo IV dalam pemanfaatan sebagian dermaga umum sebagai tambat labuh kapal ikan berukuran diatas 30 Gross Tonage (GT) (Tonase Kotor). Kerja sama Ditjen PDSPKP dengan Pelindo IV sendiri telah dibangun sejak 2019 hingga sekarang. Hal ini menjadi salah satu bentuk implementasi sinergi program Ditjen PDSPKP dan Pelindo IV dalam meningkatkan ekspor dan penguatan logistik ikan nasional.
Sejak 2017, Ditjen PDSPKP sebagai penanggung jawab SKPT Biak telah membangun sejumlah sarana dan prasarana meliputi ICS, Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), 100 unit kapal 3 GT lengkap dengan alat tangkap, penyediaan sarana rantai dingin untuk nelayan berupa sarana cool box dan chest freezer. Seluruh sarana dan prasarana telah dimanfaatkan dengan baik.
Selain itu, KKP melalui Ditjen PDSPKP juga melakukan pembangunan sumber daya manusia melalui edukasi, seperti pelatihan dan bimbingan teknis kepada masyarakat perikanan berupa peningkatan kapasitas kelembagaan dari sebelumnya bersifat soliter, kemudian berkelompok dan saat ini telah bergabung dalam lembaga koperasi perikanan.
Selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan usahanya, sejumlah nelayan telah difasilitasi akses pembiayaan melalui kredit program, KUR yang digunakan nelayan untuk pembelian kapal dan modal kerja melaut. Dalam pengelolaan usahanya, nelayan penerima KUR telah bekerjasama dengan Koperasi Karper untuk menjual hasil tangkapan dan sekaligus pembayaran angsuran. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menargetkan ekspor produk perikanan secara langsung dari Biak pada bulan Juli 2021. Di bawah kepemimpinan Menteri, Sakti Wahyu Trenggono, KKP juga menargetkan peningkatan kualitas produk hasil perikanan untuk menggenjot volume dan nilai ekspor di tahun 2021. (hms/kkp/aye/ed2)