Kabupaten Malang

Sitiarjo Dikepung Banjir

Diterbitkan

-

100 Rumah Dilaporkan Terendam

Memontum Malang—Banjir bandang terjang Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) Kabupaten Malang Rabu (18/10/2017) pukul 08.00 kemarin. Hal itu terjadi akibat luapan air dari kali Penguluran hingga menggenangi sepanjang jalan termasuk pemukiman warga.

Bambang Istiawan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mengatakan bahwa beberapa pedukuhan Desa Sitiarjo mulai masuk darurat banjir. Seperti terpantau di rumah warga dusun Sitiarjo Kulon desa setempat.

“Laporan sementara, air juga sudah meluap ke jalan di selatan jembatan Sitiarjo dan jalan di kampung Palung,” terang mantan Camat Sumawe ini kepada beberapa awak media. Lanjut Bambang, saat ini pihaknya sudah melakukan assesment dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. “Hingga saat ini (pukul 14.00 Wib) di Sitiarjo masih hujan. Kami juga berikan bantuan kepada para pengungsi, berupa family kit, obat dan makanan. Untuk berapa jumlah rumah warga yag terdampak, kami masih melakukan assestment,” ungkapnya.

Menurutnya, ketinggian air hingga mencapai 1,5 meter merendam belasan rumah penduduk di dusun Krajan Kulon dan dusun Palung, desa setempat. Hingga kini proses evakuasi untuk diungsikan ke lokasi yang lebih aman.

Advertisement

“Tim SAR dan PMI, BPBD Kabupaten Malang dan Muspika bersama sama warga kini berupaya menyelamatkan harta benda dan hewan ternak milik warga, untuk total rumah terdampak masih kita data,” urainya.

Saat ini, personel PMI dan Relawan lain serta personel BPBD hingga kini masih belum bisa leluasa mendata penduduk di beberapa dusun lain di desa Sitiarjo, seperti ke Desa Rowotratih, sebab akses jalan menuju ke lokasi terhalang banjir hingga ketinggian 1,5 meter dan di rumah penduduk ketinggian air mulai di atas lutut orang dewasa hingga satu meter.

Juga dijelaskan,saat ini dia masih mendata jumlah penduduk terdampak yang bisa dijangkau, hingga membantu menyelamatkan harta benda milik warga. Sementara, Camat Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Agus Hariyanto mengatakan, bahwa banjir yang melanda Sitiarjo saat ini membawa dampak yang cukup besar Akibatnya, tiga RW di desa tersebut, dan 100 rumah dilaporkan terendam air.

“Untuk korban jiwa sementara nihil.Laporan sementara, 100 rumah terendam air,” katanya.

Advertisement

Dikatakan, meskipun debet air sudah menurun, namun di kawasan Sitiarjo masih diguyur hujan deras. Ketinggian air hingga sekarang masih sekitar satu meter. Disinggung tentang penyebab banjir seperti yang terjadi tiga tahun lalu ini menurutnya, bencana di kawasan ini akibat banjir kiriman dari tiga desa yang lokasinya di atas Sitiarjo. Seperti Kedungbanteng, Tegalrejo dan Tambakasri.

“Penyebab banjir di sini bukan lantaran hujan, tetapi kiriman dari tiga desa. Air dari atas atau ketiga desa itu meluncur ke bawah, namun tidak bisa mengalir ke lautan karena juga dalam kondisi naik.Kami masih melakukan pendataan,yang jelas untuk korban jiwa nihil,” pungkasnya.

Guna menghadapi banjir Rob susulan Danramil 0818/16 Sumawe (Sumbermanjeng Wetan) Kapten Cpl Joko Prastiono mengajak pihak BPBD Kabupaten Malang, kepolisian, PMI, Tim SAR serta perangkat Desa Sitiarjo menggelar Rakor (Rapat Koordinasi) penanggulangan dan penangganan banjir yang terjadi di Desa Sitiarjo, Rabu (18/10/2017) siang.

Bertempat di ruang pertemuan Puskesmas Desa Sitiarjo rakor yang dipimpin Danramil 0818/16 Sumawe Kapten Cpl Joko Prastiomo membahas mengantisipasi penanganan dan penanggulangan bencana banjir yang terjadi di Dusun Krajan Kulon, Desa Sitiarjo.

Advertisement

Rakor ini membahas tentang antisipasi terjadimya banjir susulan. Dari data yang ada sampai pukul 10.20 wib ini. Sebanyak 16 rumah penduduk di dusun Krajan Kulon dan dusun Palung desa Sitiarjo, sudah kami evakuasi. Dibantu rekan-rekan dari relawan lain serta personel BPBD hingga kini masih belum bisa leluasa mendata penduduk di beberapa dusun lain di desa Sitiarjo, seperti ke desa Rowotratih.

“Akibat dari akses jalan menuju ke lokasi masih terhalang banjir hingga ketinggian 1,5 meter dan di rumah penduduk ketinggian air mulai di atas lutut orang dewasa hingga satu meter,” ujarnya

“Dari hasil rakor ini. Kami sekarang masih mendata penduduk terdampak yang bisa dijangkau, sambil membantu menyelamatkan harta benda milik warga,” terangnya.(sur/fik/yan/jun)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas