Soekarwo : Berkat Pilar-Pilar Sosial, Angka Kemiskinan Jatim Turun

Memontum Surabaya – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo menyampaikan rasa bangganya terhadap beberapa pilar-pilar sosial yang hadir dalam acara Gelar Aksi Prestasi Pilar-Pilar Kesejahteraan Sosial Sumber Daya Manusia Provinsi Jatim, di JX International, Surabaya, Rabu (30/1/2019). Beberapa elemen sosial yang ikut yakni, Progam Keluarga Harapan (PKH), Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).

Gubernur dua periode ini mengatakan, bekerja bukan hanya soal tunjangan yang diberikan, melainkan mereka semua ingin menolong orang yang kehidupannya tidak beruntung.

“Saya akan mengusulkan kepada malaikat untuk mencatat kebaikan ini,” ucap gubernur yang akrab dipanggil Pakde Karwo ini.

Karena menurutnya, sudah jelas siapa yang menolong mereka-mereka yang hidupnya didalam kenestapaan, maka akan dicatat dan diangkat dikemudian hari yang lebih baik. “Saya bangga mereka semuannya bekerja dengan hati. Saya kira tunjangan itu tidak penting tapi perlu,” candanya.

Pakde Karwo patut berbangga, pasalnya sebelum memimpin Jatim bersama Saifullah Yusuf (Gus Ipul) angka kemiskinan masih 18,68 persen. Sekarang selama 10 dekade ini angka kemiskinan turun menjadi 10,85 persen.

“Turun 7,85 persen, menyumbang terbesar di Indonesia dari Jatim. Ini semua tak luput dari bantuan pilar-pilar sosial yang ada,” pujinya dengan bangga.

Soekarwo menilai, kesalahan masyarakat Indonesia yang paling serius adalah mengentaskan kemiskinan dengan cara tidak berdasarkan dengan pemikirian rakyat miskin. Karena ia menganggap, cara itu adalah cara yang tepat untuk mengetahui kondisi di lapangan secara langsung.

“Cara berfikir seperti itu yang benar, bukan dengan mengentaskan kemiskinan dengan orang yang tidak pernah melihat fakta di lapangan. Kesalahan yang paling serius dalam mengentaskan kemiskinan adalah tidak mengerti cara hidup orang miskin,” tutupnya. (sur/ano/yan)