Lumajang
SPBU Kedungjajang Lumajang Ganti Kerugian hingga Rp 13 Juta, Kepemilikan Diketahui milik Keluarga Hasan Aminuddin
Memontum Lumajang – Pihak SPBU Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, akhirnya memberikan kompensasi kepada sopir truk yang melakukan komplain atas dugaan BBM bercampur dengan air sehingga mengakibatkan kendaraan mereka macet paska isi ulang pada Kamis (06/01/2022) malam. Bahkan, disampaikan pihak SPBU, akibat insiden tidak terduga itu, pihak SPBU harus mengeluarkan anggaran hingga Rp 13 juta, untuk biaya kompensasi mulai perbaikan hingga lainnya.
“Tadi malam datanya ada 10 truk. Kerugian yang ditimbulkan, mencapai kurang lebih Rp 13 juta lebih. Untuk SOP tadi malam, sebenarnya sudah kita laksanakan. Cek sampel juga sudah kita buka. Di internal SPBU, sebenarnya sudah tidak ada masalah, akan tetapi selesai kita bongkar muat (pengisian, red), itu baru menimbulkan masalah. Ini yang sedang diteliti,” ujar pengawas SPBU Kedungjajang, Rossa, Jumat (07/01/2022).
Baca juga :
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
Terkait kejadian itu, Rossa menjelaskan, bahwa pihaknya sudah melaporkan kepada pertamina bagian kualitas. “Sudah kita laporan ke Pertamina, untuk di cek bagian kualitas di Pertamina. Kita kurang paham, kenapa BBM bisa bercampur air,” paparnya.
Ketika ditanya adakah dugaan sopir pengiriman yang ‘bermain’ atau dikenal dengan istilah kencing, Rossa menjelaskan, dirinya enggan berandai-andai. Karena, semua bisa terjadi dan kurang ketelitian.
Yang menarik, selama kejadian itu berlangsung, diketahui bahwa SPBU itu milik keluarga Hasan Aminuddin. Penuturan itu, disampaikan salah seorang pengawas SPBU Kedungjajang bernama Agus.
“Milik (SPBU, red) Putrinya, namanya Ibu Dini,” ujar Agus. (adi/sit)