Kota Malang
Suarakan Tolak Satu Arah, Ratusan Angkot Padati Perempatan Jalan Semeru hingga Balai Kota Malang
Memontum Kota Malang – Penerapan uji coba satu arah di kawasan Kayutangan Heritage di Jalan Basuk Rahmat, Kecamatan Klojen, Kota Malang, membuat ratusan sopir Angkot menggelar aksi damai menolak jalur satu arah, di depan Balai Kota Malang dan DPRD Kota Malang, Senin (20/02/2023) pagi tadi.
Sopir Angkot Jalur AG, Hendra, mengatakan jika aksi damai digelar untuk menolak kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, dalam menerapkan uji coba satu arah di wilayah Kayutangan Heritage. Sebab, hal itu dinilai merugikan para sopir Angkot.
“Sekali lagi, kami seluruh sopir Angkot menolak adanya penerapan satu arah. Mohon kebijakan dari Wali Kota Malang, untuk merubah dan membatalkan satu arah ini. Karena yang jelas, para sopir Angkot mencari rezeki ini sulit. Kok mau ditambah susah lagi,” jelas Hendra, dalam orasi yang dilakukan.
Kemudian, pihaknya juga menyampaikan jika Pemkot Malang tidak pernah melakukan musyawarah atau bermediasi terkait dengan penerapan satu arah, kepada para sopir Angkot tersebut. Sehingga, hal itu membuat para sopir bersatu melakukan aksi damai.
Baca juga :
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
“Kita bersatu untuk menolak satu arah, karena kita ini saudara. Di sini bersama-sama menuntut hak. Karena kita sebenarnya tidak pernah diajak oleh pihak Pemkot, untuk melakukan musyawaran satu arah ini,” katanya.
Senada dengan itu, sopir Angkot Jalur AG, Dwi Suryanto, juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, dampak pemberlakuan satu arah ini, mengakibatkan pendapatannya berkurang. Kemudian, harus memutar arah, ditambah akan menghabiskan BBM. Apalagi saat ini, harga BBM dirasa semakin meningkat.
“Dampaknya pertama pendapatan kurang, kedua karena muter-muter jadi bensinnya makin mahal. Rawan gesekan dengan sesama jalur juga. Ini dari paguyuban Angkot Malang Raya,” ujar Dwi.
Sebagai informasi, delapan Jalur Angkot yang terdampak satu arah tersebut, yakni Landungsari – Dinoyo – Hamid Rusdi (LDH), Arjosari – Dinoyo – Landungsari (ADL), Madyopuro – Karangbesuki (MK), Arjosari – Landungsari (AL), Hamid Rusdi – Arjosari (HA), Madyopuro – Mulyorejo (MM), Arjosari – Hamid Rusdi (AH), Arjosari – Tidar (AT). (rsy/gie)