Trenggalek
Sumpah Pemuda, Ratusan Pelajar Ramaikan Festival Mewarnai Becak
Memontum Trenggalek – Ratusan pelajar dari berbagai sekolah menengah ambil bagian dalam festival mewarnai becak dan parade band di Mapolres Trenggalek. Acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ini dibuka langsung oleh Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo S.
Dalam sambutan pembukanya AKBP Didit mengatakan, di era globalisasi dan lonjakan teknologi saat ini, pelajar harus meneladani kembali semangat pemuda 90 tahun silam. Dengan segala keterbatasan para pemuda mampu mewujudkan sebuah pergerakan yang menyatukan seluruh pemuda menuju kemandirian dan kemerdekaan Indonesia.
“Semangat persatuan ini lah yang harus kita junjung tinggi dan dijadikan landasan membangun bangsa dan NKRI yang lebih maju, ” ucap Didit, Minggu (28/10/2018).
Menurutnya, semangat nasionalisme menjadi sangat penting mengingat serbuan budaya dan paham dari luar yang bertentangan dengan empat pilar kebangsaan melalui media sosial dinilai sangat masif. Pihaknya mengingatkan agar pemuda Trenggalek tidak terjebak pada retorika perubahan yang mengarah pada perpecahan maupun radikalisme.
Tantangan lainnya adalah industri kreatif yang terus berkembang dari menit ke menit menuntut kreativitas tinggi pemuda agar mampu bersaing dengan masyarakat belahan dunia lain.
“Memasuki era industri 4.0 yang menampilkan teknologi siber dan sistem digital harus diikuti agar tidak tertinggal dengan yang lain. Kreativitas adalah kata kuncinya disamping mental tangguh dan jiwa wirausaha yang kuat, ” imbuhnya.
Seperti yang terlihat, acara yang diinisiasi oleh Satbinmas Polres Trenggalek ini benar-benar di konsep meriah. Sebuah panggung besar di halaman parkir timur disiapkan untuk mewadahi puluhan band pelajar yang nantinya akan tampil membawakan lagu-lagu perjuangan. Sedangkan di ujung timur tepatnya di depan kantor Satpas SIM, para peserta terlihat sudah mulai sibuk mengecat becak warna-warni.
Masing-masing peserta benar-benar menunjukkan kreatifitas mereka. Ada yang menghiasi becak dengan gambar sketsa pahlawan layaknya mural. Bahkan ada pula yang menggunakan tehnik sablon dengan media selembar kertas yang telah di potong menyerupai sosok pahlawan.
Terpisah, Kasatbinmas Polres Trenggalek AKP Suyono selaku ketua panitia menuturkan, festifal ini diikuti oleh sedikitnya 150 becak. Kru masing-masing becak bisa mencapai 5-7 orang pelajar. Sedangkan parade band diikuti oleh 15 grup band dari sekolah menengah di Trenggalek.
“Fokus kegiatan kita memang kita arahkan bagi pelajar sekolah menengah. Jadi yang mewarnai becak maupun pemain band semuanya pelajar, ” terang Suyono.
Masih kata Suyono, dengan kegiatan tersebut, pihaknya ingin memberikan wadah kreativitas pelajar sekaligus mendekatkan diri dengan kepolisian. Disela-sela kegiatan juga disampaikan pesan-pesan Kamtibmas seperti tertib berlalu lintas, anti narkoba hingga soal bijak bermedia sosial.
“Mereka adalah generasi penerus bangsa. Dengan acara ini diharapkan mereka menjadi generasi milenial yang bermental tangguh, berbudaya, berkarakter dan memiliki jiwa nasionalisme tinggi sesuai tema hari Sumpah Pemuda, Bangun Pemuda Satukan Indonesia, ” pungkasnya. (mil/yan)