Sidoarjo

Sungkono Sosialiasi 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara, Ingatkan Akibat Perang Medsos

Diterbitkan

-

Hal itu disampaikan Anggota MPR RI, H Sungkono, kelika melakukan sosialisasi 4 pilar bernegara dan berbangsa, Jumat (31/1) di Sidoarjo. (fan)

Memontum Sidoarjo – Tokoh masyarakat harus mengedukasi masyarakat agar tidak larutdengan caci maki antar dua kelompok yang berbeda plihan. Psalnya saat ini perpecahan yang terbaca di Medsos sudah pada tingkat mengkuatirkan. Segala caci maki, sumpah serapah dan segala ucapan kotor dan jorok bertebaran di dunia maya.

Hal itu disampaikan Anggota MPR RI, H Sungkono, dalam sosialisasi 4 pilar bernegara dan berbangsa, Jumat (31/1/2019) di Sidoarjo. Untuk itu, wakil rakyat yang berangkat dari Dapuil Jatim I (Surabaya-Sidoarjo ) ini menyatakan tidak akan berhenti mengkampanyekan persatusan dan kesatuan.

Setelah melihat perang di dunia maya, antar dua kelompok yang berbeda pilihan dan pandangan soal Pilpres. Kehebohan Pllpres hanya ritual 5 tahunan, peristiwa ini sudah sering dilakukan dengan penuh kedamaian dan persaudaraan, tetapi di Pilpres 2019 ini sangat berbeda. Dua kelompok suka mengumpat dengan kelimat tidak senonoh. “Seolah ada ketimuran sudah hilang pada diri kita,” ucapnya.

Anggota FPAN ini mengkuatirkan ada yang menyulut persatuan dan kesatuan dengan cara memanas-manasi dua kelompok dengan tujuan tertentu. “Isu itu bila tidak dicegah akan bisa mengoyak persatuan dan kesatuan,” terangnya.

Advertisement

Ia selalu menggunakan pertemuan dengan masyarakat, untuk mensosialisasikan persatuan. Namun meredammnya harus melibatkan semua pihak terutama tokoh-tokoh bangsa. Ia juga meminta masyarakat untuk bijak dalam menerima informasi.

Jangan mudah menelan erita atau informasi yang tidak jelas asal-usulnya. Pelajari dengan seksama informasi itu dan dicerna dengan baik dan perbanyak referens. Jangan mudah mengeshare berita yang tidak jelas. Harus diklarifikasi dengan benar. Umat muslim sebaiknya menjadi penyejuk dan peredam dalam konflik di dunia maya, karena bila semua kebablasan, tidak mungkin ini akan menjadi konflik horisontal yangmembayahakan persatuan dan kesatuan bangsa.

Selain itu, jangan sampai ada komunitas tertentu yangencoa menguasai sumber ekonomi rakyat Indonesia. Memperkaya dirinya sendiri dengan mencaplok perkebunan, hutan, laut, tambang dan sebagainya. Ekonomi dikuasai seara serakah dan ini menjadi pemicu kecemburuan. “Ekonomi Indonesia dikuasai secara luar bisa, lalu keuntungannya dibawa kabur ke luar negeri,” ujarnya.

Kabar seperti ini sudah ditangkap masyarakat secara luas dan akan menjadi bibit yang merusak persatuan. (fan/yan)

Advertisement

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas