Kota Malang
Sutiaji Hobi Badminton, Bung Edy Berpihak ke UMKM
Memontum Kota Malang—Keberadaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tidak boleh dipandang sebelah mata. Kehadirannya mampu menjawab kebutuhan akan lapangan pekerjaan dan mampu mendongkrak ekonomi masyarakat. Di Kota Malang ada ribuan pelaku UMKM yang bergerak diberbagai bidang usaha. Ada yang membuka usaja kuliner, handy craft/kerajinan tangan. Usaha memproduksi makanan dan minuman.
Termasuk usaha memproduksi raket untuk bulu tangkis serta usaha kecil dibidang konveksi membuat kemeja dan jenis baju lainnya. Kehadiran UMKM ditengah masyarakat sangat membantu pemerintah untuk mengurangi angka penganguran dan pengentasan kemiskinan.
Sesuai dengan Tri Prasetya calon Walikota Malang nomor urut 3, Sutiaji-Sofyan Edy Jarwoko (SAE). Bahwa untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi angka pengangguran SAE ingin meningkatkan peran UMKM.
“Seperti usaha memproduksi raket dan konveksi. Dua jenis usaha ini banyak menyerap tenaga kerja. Tapi kadang diabaikan pemerintah sehingga daya saing dengan produk pabrikan lemah,” terang cawawali Kota Malang nomor urut 3, Sofyan Edy Jarwoko.
Pertengahan minggu ini Bung Edy, panggilan akrab Sofyan Edy Jarwoko bertemu dengan pengrajin raket di Kecamatan Sukun, Kota Malang. Hasil pertemuannya memang kurang mengenakan.
Para pengrajin raket mengadu kepada Bung Edy tentang kondisi riil dilapangan. Kendala klasik yang dihadapi pengrajin antara lain kesulitan mendapatkan bahan baku.
Desain raket monoton, kurangnya tenaga terampil sampai lemahnya jaringan pemasaran dan persoalan utamanya soal permodalan. “Doakan dan dukung SAE sebagai calon Walikota Malang. Supaya kami bisa membantu pelaku UMKM di Kota Malang,” tegas Bung Edy.
Kata dia Pemkot Malang memiliki kewenangan untuk membina UMKM. Mulai dari pelatihan kerja, promosi pemasaran sampai akses permodalan.
Khusus permodalan SAE akan menerapkan prinsip syariah atau anti riba.
“Pemkot Malang bisa mendatangkan ahlinya dibidang produksi raket dan konveksi. Kita juga bisa mengundang ahli bidang pemasaran termasuk per bankan yang akan meminjami modal. Kuncinya pilih SAE dalam Pilkada Kota Malang tahun ini,” imbuhnya.
Menurut Bung Edy, jumlah penduduk Kota Malang hampir mendekati 1 juta jiwa. Tentunya menyimpan potensi sumber daya kreatif yang belum terakomodasi dengan baik.
Data di BPS sekitatlr 32% penduduk berusia produktif bekerja di wilayah perdagangan.
Paslon SAE melihat potensi ini harus segera dimaksimalkan peranannya dalam membangun ekonomi kreatif di Kota Malang.
“Kita akan mengundang perguruan tinggi dan konsultan profesional untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi pelaku UMKM di Kota Malang. Supaya usaha mereka bisa lestari,” jelasnya.
Tri Prasetya yang diusung paslon SAE dalam kampanye Pilkada 2018 ini memang memuat strategi pemberdayaan UMKM. Dalam pelaksanaanya harus melibatkan para ahli.
Sutiaji dan Edi sering mengemukakan “Bila ingin baik segala sesuatu, serahan pada ahlinya”.
“Oleh karena itu sinergi pemerintah kota Malang dengan para ahli adalah keniscayaan dalam membangun untuk mewujudkan Malang Sae, Kota Malang yang Bermartabat,” ucap Bung Edy.
Ditambahkan, Tri Prasetya dari Paslon SAE di dalamnya ada program pemberdayaan UMKM melalui bantuan modal usaha Zero Riba.
“Salah satu kekuatan ekonomi Indonesia ada ditangan UMKM. Jadi kami pasti memperhatikan pelaku UMKM di Kota Malang,” pungkas dia. (man/nay)