Kota Malang
Tahun Politik, Mahasiswa dan Masyarakat Harus Bijaksana
Memontum Kota Malang — Mahasiswa Universitas Merdeka (Unmer) Malang mendapatkan pengalaman berharga dari Ketua DPW Nasdem Jatim Dr Rendra Kresna. Orang nomor satu di Pemkab Malang itu berbagai pengalaman dalam menjalankan politik di Kabupaten Malang dan Jatim.
Kata Rendra, tahun 2018 dan 2019 merupakan tahun politik di Indonesia. Mahasiswa harus bijaksana dalam menentukan pilihan calon pemimpinnya. Keputusan mencoblos salah satu calon kepala daerah dan calon legeslatif serta calon Presiden berdampak lima tahun kedepan.
Atas hal itu Universitas Merdeka (Unmer) Malang menggelar seminar nasional bertajuk Politik Versus Politisasi dalam Kontestasi Politik Indonesia Dewasa Ini yang digelar di Gedung Rektorat Universitas Merdeka Malang, Selasa (27/3/2018) pagi.
Selain Rendra Kresna yang hadir diacara itu. Hadirpula Rektor Universitas Merdeka Malang, Prof Dr Anwar Sanusi, Pengamat Politik, Freddy Hasiman dan dipandu moderator dari Dosen Fisip Unmer, Yustina Ndung.
Menurut Rendra kegiatan semacam ini sangat baik untik memberikan pengarahan pada masyarakat terutama mahasiswa. Tujuannya untuk menciptakan penataan pemerintahan menjadi lebih baik.
“Politik itu memang sebuah kepentingan untuk menciptakan kondisi masyarakat menjadi lebih baik. Tinggal siapa yang menciptakan, politik itu seni yang harus dilakukan,” tegasnya. Berikutnya Rendra Kresna menyatakan agar masyarakat bersikap bijaksana menyambut pesta demokrasi sedang dan akan berlangsung.
“Masyarakat dan mahasiswa harus hadir untuk memberikan penilaian dan warna politik. Supaya pesta demokrasi berjalan dengan baik,” tambahnya.
Menurut dia, saat ini politik berkembang disesuaikan dengan perkembangan kemajuan teknologi. Bahkan maraknya berbagai informasi di media sosial tentang berbagai informasi yang masih belum tahu kebenarannya apakah sebuah fakta atau tidak benar (hoax).
“Jadi masyarakat harus lebih waspada menyikapi pemberitaan dan informasi di berbagai media sosial. Takutnya media itu dimanfaatkan oknum tak bertanggungjawab untuk kepentingan sendiri yang mengarah politik,” tegas suami Hj Jajuk Rendra Kresna itu.
Oleh sebab itu Rendra masyarakat harus lebih jeli dalam penggunaan medsos untuk politik, karena masyarakat lebih cenderung menyukai percampuran antara opini dan fakta dalam berbagai informasi di medsos.
“Sekarang dengan uang mereka yang tidak memiliki kemampuan bisa diangkat dan terjun ke dunia politik, hanya karena opini di media sosial. Ini jangan sampai terjadi dan politisasi jangan mengkaitkan dengan isu agama, suku dan sara yang dapat menghancurkan Kebhinekaan Tunggal Ika,” pesan Rendra Kresna.
Rektor Unmer Malang, Prof Dr Anwar Sanusi yang mengungkapkan acara seminar ini pihaknya mengundang Bupati Malang, Dr H Rendra Kresna karena memiliki pengalaman yang sudah cukup untuk berbagi ilmu dengan para mahasiswa Unmer.
“Kami mengambil tema ini karena mengangkat tahun 2018 dan 2019 adalah pesta demokrasi. Kalau tahun ini pemilihan Pilkada serentak dan tahun depan Pemilihan Presiden,” kata Anwar Sanusi.
Politisasi tahun ini jangan sampai ada isu sara yang bersifat merusak politik tersebut. Pihaknya berharap mahasiswa bisa terlibat langsung dalam kontestasi politik di Indonesia.
“Peran mahasiswa sebagai kontrol tidak boleh ikut politik praktis secara langsung, hanya menyampaikan inspirasi dari masyarakat yang disampaikan melalui berbagai media,” sebutnya. (man/yud)