Kota Malang

Atasi Kemacetan, Cawalikota Malang Sutiaji Tawarkan Atur Jam Sekolah

Diterbitkan

-

Atasi Kemacetan, Cawalikota Malang Sutiaji Tawarkan Atur Jam Sekolah

Memontum Kota Malang — Hampir setiap hari warga Kota Malang selalu dibuat pusing dengan kemacetan arus lalu lintas yang terjadi hampir diseluruh ruas jalan di Kota Malang. Kemacetan arus lalu lintas Kota Malang menempati urutan ketiga setelah Kota Jakarta, Bandung dan Kota Malang.

Menyikapi persoalan itu, calon Walikota Malang Sutiaji sudah memiliki resep khusus untuk mengurangi kemacetan arus lalu lintas di Kota Malang. Resepnya dituangkan dalam visi-misinya sebagai calon Walikota Malang tahun 2018.

Cawali Kota Malang Sutiaji dan wakilnya Sofyan Edy Jarwoko saat berkampanye di Kecamatan Lowokwaru. (man)

Cawali Kota Malang Sutiaji dan wakilnya Sofyan Edy Jarwoko saat berkampanye di Kecamatan Lowokwaru. (man)

“Setidaknya ada dua pendekatan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Pertama Kebijakan Lunak, dan kedua, Kebijakan Keras,” terang Sutiaji saat bertemu warga Kelurahan Ketawangede, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Selasa (27/3/2018) siang.

Menurut calon Walikota Malang nomor urut 3, kebijakan lunak, mengatur titik persimpangan dan jam sekolah menjadi dua sesi, kelas kecil lebih pagi, kelas besar lebih siang. “Ini sudah diuji coba di Surabaya dan Medan dengan hasil cukup baik,” terang Sutiaji.

“Kami juga ingin mendekati lembaga perguruan tinggi di Malang agar mereka memiliki rusunawa dekat kampus. Supaya mahasiswa tidak perlu menggunakan transportasi untuk kuliah,” tambahnya.

Advertisement

Lantas kebijakan keras, yaitu membuka jalur lingkar Selatan dan membuat jalan tol dalam kota, yang akan menghubungkan kota Malang dengan kota Batu.

“Tentu semua perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya harus melibatkan para ahli tata kota dan lingkungan dengan amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) yang komprehensif,” sebut Sutiaji.

Diakhir dialognya dengan warga Kelurahan Ketawangede, Sutiaji titip pesan agar warga Kota Malang menjadi pemilih yang bijakdana. “Tanggal 27 Juni jangan golput. Pilih pemimpin yang amanah dan jujur serta bersih,” sebut dia.

Di tempat terpisah, saat bertemu dengan warga Kelurahan Klojen Sutiaji menyatakan dirinya bersama Bung Edy siap dikritik masyarakat. Apabila saat menyusun, melaksanakan program kerja tidak pro rakyat.

Advertisement

“Pemerintah harus legowo ketika dikritik, justru kritik itu cerminan rasa sayang rakyat kepada pemimpinnya, seperti cerewetnya orang tua kepada anaknya. Selain itu, pemimpin harus ngemong dan menjadi pengayom yang baik bagi rakyatnya,” ujar Sutiaji.

Di Kelurahan Bareng, Sutiaji meninjau Ruang Operasional dan Perawatan IPAL Komunal, Bareng Raya, Kecamatan Klojen. Pada kesempatan itu Sutiaji menerima keluhan warga tentang banjir yang sering dialami warga, kemacetan lalu lintas yang tak kunjung terurai. Termasuk biaya listrik dan air yang terus naik, serta perlunya ditambah mata pejaran agama di sekolah dasar dan menengah.

“Untuk mengurai jalan macet salah satu harus dibuat jalan tol Malang – Batu agar kepadatan lalu lintas tidak terkonsentrasi di tengah kota. Sedang untuk atasi banjir, perlu dimulai sistem biopori di seluruh kota,” ujar Sutiaji.

Dialog dan tanya jawab warga dengan Sutiaji berlangsung guyub dan antusiastik, menyangkut berbagai persoalan yang selama ini dirasakan masyarakat kota Malang. Selanjutnya Sutiaji menjelaskan Tri Prasetya, yaitu prioritas lintas sektoral yang akan dijadikan panduan bila paslon SAE memenangkan pilkada 2018 yang bertumpu pada tiga pilar utama yaitu pembangunan infrstruktur, ekonomi rakyat dan kesejahteraan warga kota Malang.

Advertisement

Warga berharap bila Sutiaji terpilih nanti agar tidak melupakan rakyatnya, selalulah terbuka sebagaimana dilakukan saat kampanye seperti ini, rajin menyapa dan mendengarkan suara hati masyarakatnya. (man/yud)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas