Kota Malang
Taman di Bawah Jembatan Kedungkandang Akan Segera Dibangun, Ini Saran Wali Kota Sutiaji
Memontum Kota Malang – Pembangunan taman di bawah Jembatan Kedungkandang sudah dalam tahap Focus Group Discussion (FGD) pemaparan desain dan konsepnya. Bertempat di Ruang Sidang Balai Kota Malang, FGD pembangunan taman Jembatan Kedungkandang diikuti oleh Wali Kota Malang, Sutiaji, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Wahyu Setianto, beserta beberapa tokoh masyarakat terkait lainnya, Selasa (29/06).
Terdapat empat poin yang menjadi masukan Wali Kota Sutiaji berkaitan dengan Detail Engineering Design (DED) yang dipaparkan.
Baca Juga:
- Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
“Pertama, perlu memperhatikan masalah keamanan. Karena ini adalah taman aktif, dimana masyarakat bisa beraktifitas disana,” ujarnya.
Sehingga jangan sampai nanti keamanan pengguna jalan beserta pemanfaat taman tersebut terganggu.
Kedua berkaitan dengan mempertahankan eksisting yang sudah ada di sekitar Jembatan Kedungkandang.
“Kemudian, bisa ditambahkan artistik penghias yang lainnya. Sehingga orang tidak terpacu pada taman saja, dan bisa nyaman berada disana,” bebernya.
Terakhir perihal pemberian nama. Orang nomor satu di Kota Malang itu belum sepakat jika taman yang akan dibangun di bawah Jembatan Kedungkandang diberi nama Taman Kedungkandang.
“Mungkin bisa Taman Kyai Malik, kan di sekitar situ ada Jalan KH Malik. Atau bisa juga eksplore nama lainnya,” sambung Sutiaji.
Meski begitu, ditegaskan pria berkacamata itu, dirinya sepakat dengan desain dan konsep yang dipaparkan.
“Secara garis besar, saya sepakat, cuma empat hal itu menjadi saran dan masukan untuk DED final. Ditambah lagi perihal lahan parkir, jangan sampai mengganggu arus lalu lintas disana,” pesan Sutiaji.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Malang, Wahyu Setianto, menjelaskan bahwa pembangunan taman ini akan meraup anggaran sekitar Rp 800 juta.
“Nanti konsepnya adalah taman aktif, artinya masyarakat bisa menikmati wisata, bermain, ada beberapa fasilitas juga yang akan kami sediakan. Dengan anggaran kurang lebih Rp 800 juta untuk pembuatan taman disana,” urai Wahyu.
Mantan Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) ini mengatakan setelah FGD akan ada perbaikan DED taman. Yang kemudian diserahkan kepada Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk dilakukan pelelangan. “Insyallah minggu ini DED final sudah rampung, dan akan segera dilakukan pembangunan pada tahun ini juga. Karena masuk APBD induk DLH Kota Malang tahun 2021,” ucap Wahyu. (hms/mus/ed2)