Sidoarjo
Tanggul Sungai Porong Ambrol 50 Meter Ancam Warga Jabon
Memontum Sidoarjo— Tanggul Sungai Porong yang ada di Desa Kedungcangkring, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo ambrol sepanjang 50 meter dengan ketinggian sekitar 8 meter. Diduga, ambrolnya tanggul itu dipicu erupsi air Sungai Porong. Jika kondisi ini dibiarkan, terutama saat musim hujan maka dapat mengancam pemukiman warga Desa Kedungcangkring dan Dukuhsari, Kecamatan Jabon. Selain itu luapan Sungai Porong itu dapat memicu banjir yang menutup akses utama jalan raya Porong – Tlocor (Jabon).
“Sebelum puncak musim hujan, perbaikan tanggul tang longsor ini harus segera diselesaikan. Karena saat puncak musim hujan debit air dipastikan naik hingga hampir bibir pembatas sungai,” terang Pengawas Lawang Perbaikan Tanggul Sungai Porong, Nanang Dwi Cahyo kepada Memo X, Rabu (22/11/2017) di lokasi.
Menurut Nanang berdasarkan analisa gerusan aliran air memicu tebing keropos. Karena dibawa tebing tanggul keropos memicu tanggul ambrol dan longsor. Oleh karenanya, saat ini Perum Delta Tirta I melaksanakan perbaikan tanggul yang jebol itu.
“Perbaikan ini menggunakan 2 alat berat dan still set (besi), tapi perbaikan ini bersifat sementara. Harapan kami ada perbaikan permanen tahun depan dari BBWS agar tidak mengancam jalan dan pemukiman warga sekitar,” imbuhnya.
Selama ini, lanjut Nanang ambrolnya tanggul itu baru terjadi saat ini. Menurutnya tim Perum Jasa Tirta I selalu melaksanakan pemantauan dan pengawasan rutin. Namun belum ditemukan titik lain yang terancam ambrol maupun longsor seperti yang kini mulai diperbaiki itu.
“Tim Perum Jasa Tirta I selalu memantau dan cek lokasi. Longsor dan ambrolnya juga tidak langsung melainkan bertahan menjelang hujan kemarin. Oleh karenanya, meski perbaikannya bersifat sementara tapi harus kuat lebih dari setahun. Kami hanya perawatan perbaikan permanen di BBWS,” tegasnya.
Sementara itu, di lapangan belasan petugas sibuk memperbaiki tanggul jeb itu menggunakan alat berat. Mereka mentargetkan perbaikan sementara tanggul itu dalam waktu sebulan terakhir.
“Pokoknya pertengahan Desember perbaikan tanggul sementara ini harus selesai. Khawatir merambat longsorannya dan debit air naik susah perbaikannya,” pungkas Pegawai Perum Jasa Tirta I Jawa Timur ini. (wan/yan)