SEKITAR KITA
Tekan Resiko Ibu Hamil Positif Covid-19, Ketua TP PKK Trenggalek Gelar Gebyar Vaksin
Memontum Trenggalek – Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardiny, berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan menggelar gebyar vaksinasi bagi ibu hamil. Hal ini, bertujuan untuk membantu pemerintah dalam upaya percepatan vaksinasi.
Mengingat protokol kesehatan harus dikedepankan, dalam gebyar vaksinasi ini pesertanya dibatasi sekitar 125 orang. Jumlah tersebut, juga di lingkup Kecamatan Trenggalek. Sedangkan di setiap kecamatan lain, terdapat 50 ibu hamil yang turut divaksin.
Baca Juga:
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
- Over Weight, Puluhan Personel Polres Trenggalek Lakukan Program Penurunan Berat Badan
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
Ketua TP-PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, menjelaskan vaksinasi ini secara khusus ditujukan untuk ibu hamil. Hal ini, bertujuan agar ibu hamil dan anak mendapat kesehatan dan mengurangi resiko terpapar Covid-19.
“Kami dari Tim Penggerak PKK aktif bersama Dinas Kesehatan, selama ini sudah mulai mengedukasi ibu hamil untuk selalu memperhatikan kesehatannya dan tidak takut untuk divaksin,” ungkap Novita saat dikonfirmasi usai kegiatan, Kamis (23/09/2021).
Selain itu, tambah perempuan yang baru dikukuhkan sebagai Bunda Paud Kabupaten ini, bahwa kegiatan ini juga sebagai edukasi dan ajakan kepada ibu hamil yang lain agar tidak takut untuk vaksin. Kegiatan ini, juga merupakan bagian dari edukasi yang dilakukan oleh PKK kepada ibu hamil agar resiko kematian ibu hamil dapat terus diturunkan.
“Kita harus betul-betul menjaga dengan baik kesehatan ibu hamil. Supaya resiko kematian ibu hamil, resiko ibu hamil terkena covid yang sangat rentan ini dapat kita selamatkan dengan baik,” imbuhnya. Selanjutnya, istri bupati Trenggalek ini berharap, kedepannya TP PKK bisa terus memantau kesehatan para ibu hamil yang ada di Trenggalek. “Kami juga berharap agar semua jajaran PKK baik ditingkat Kecamatan maupun Desa, bisa lebih aktif memantau perkembangan kesehatan ibu hamil. Dengan begitu, kita bisa lebih meminimalisir adanya permasalahan kesehatan atau apapun,” ujar Novita. (mil/gie)