Bondowoso
Terima Kunjungan Komisi VIII DPR RI, Bupati Salwa Sampaikan Perlunya Dukungan Bantuan Pemerintah Pusat

Memontum Bondowoso – Komisi VIII DPR RI melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Bondowoso, Senin (01/08/2022) tadi. Kunjungan yang diikuti seluruh fraksi di Komisi VIII yang diketuai H Yandri Susanto, itu merupakan agenda rutin tahunan untuk melaksanakan fungsi pengawasan guna memastikan pelayanan prima terhadap perempuan dan anak yang ada di Bondowoso.
Kunjungan komisi yang membidangi Agama, Sosial, Kebencanaan dan Pemberdayaan Perempuan serta Perlindungan Anak, ini disambut hangat oleh Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin dan sejumlah kepala OPD lingkungan pemerintah di Pendopo Bondowoso. Dalam kesempatan ini, Bupati Salwa-sapaannya, menyampaikan bahwa dengan adanya kehadiran DPR RI, maka bisa melihat, mendengar dan merasakan langsung apa yang dirasakan masyarakat Bondowoso.
Baca juga:
- Wadahi Pelaku Ekonomi Kreatif, Gedung Malang Creative Center Kota Malang Diresmikan Gubernur Jatim
- Pantai Menganti Kebumen Jawa Tengah, Pantai Indah dan Jernih Seindah Pantai di Selandia Baru
- Maling Sapi Terus Hantui Warga Lumajang, Semalam Tiga Ekor Amblas
- Gubernur Jatim bersama Bupati Karna Salurkan Bansos Program Kemiskinan Ekstrem II di Situbondo
- Gantikan Posisi Sang Ayah, PAW Kades Gugul Dilantik Bupati Pamekasan
Dirinya pun juga meminta, agar DPR RI dapat memberikan bantuan, terkhusus dalam hal pembangunan di Bondowoso. “Bondowoso berada di lingkungan pegunungan yang diantaranya masih berstatus aktif yaitu Gunung Ijen dan Gunung Raung. Hal inilah, yang menyebabkan seringnya terjadi bencana di Bondowoso,” terang Bupati Salwa.
Bupati menambahkan, selain untuk pembangunan pencegahan bencana, yang perlu menjadi perhatian dan dukungan dari pemerintah adalah ternak sapi serta pendidikan. “Dengan populasi ternak sapi sebanyak 223 ribu ekor, itu telah meresahkan peternak karena terjadinya wabah PMK. Hal ini, dikarenakan masyarakat pedesaan di Bondowoso, masih awam. Karenanya, saya perlu dukungan dari Komisi VIII,” ujarnya.
Terkait pendidikan, tambahnya, jumlah lembaga di Bondowoso terdapat 215 pondok pesantren dari 220 desa, 1.130 masjid dan 5.865 guru ngaji. “Ini salah satu potensi dan semangat yang dimiliki masyarakat Bondowoso. Oleh karenanya, supaya lebih giat lagi, saya harap pemerintah lebih memperhatikan lagi pendidikan di Kota Tape ini,” paparnya.
Dirinya menyebutkan, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah bersama seluruh stakeholder, dengan memanfaatkan sumber pembiayaan dari APBD Provinsi dan APBN swasta serta melakukan berbagai inovasi untuk mempercepat penanganannya. “Diantaranya, untuk penanganan kemiskinan, kami membentuk gerakan Tanggap Peduli Masyarakat Miskin (Tape Manis), sekolah perempuan (Sekoper PKH), pernikahan insan ideal (Perisai) dan sebagainya,” urai Bupati Salwa.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi VIII, H Yandri Susanto, mengatakan dirinya bersama tim akan merespon cepat masalah-masalah yang telah diuraikan. Diantaranya, tahapan bantuan pusat, bahwa Bondowoso masih terbelakang.
“Contohnya madrasah, belum ada bantuan SPSN. Sementara kabupaten lain di Jawa Timur, itu sudah. Artinya, terdapat semacam diskriminatif terhadap Bondowoso,” jelas Yandi.
Untuk ke depan, lanjutnya, jika terdapat bantuan dari SPSN untuk madrasah, sejatinya Bondowoso harus dibantu. Karenanya, ini akan menjadi masukan yang sangat baik. (zen/sit)

-
KREATIF MASYARAKAT5 hari
Warga Junrejo Kota Batu Produksi Mobil Mewah Supercar Lamborghini
-
Kota Batu4 minggu
Mendadak, TPA Tlekung Kota Batu Ditutup Total Per 30 Agustus
-
Hukum & Kriminal2 minggu
Wedding Organizer Asal Lumajang Ditetapkan Tersangka Kasus Kebakaran Bukit Teletubis Bromo
-
Kota Batu2 hari
Mesin Pirolisis Kapasitas 50 Ton Dihibahkan PT Arta Asia Putra ke Pemkot Batu
-
Lumajang3 minggu
Usung Busana Nusantara, Pawai Karnaval Kecamatan Klakah Tuai Apresiasi Positif Cak Thoriq
-
Wisata3 minggu
Pantai Gili Lebak Sumenep, Pesona Keindahan Pantai Berkelas Dunia
-
Kota Batu3 minggu
TPA Tlekung Kota Batu Resmi Ditutup, Warga Sepakat Minta Pj Wali Kota Meneruskan Kepemimpinan
-
Hukum & Kriminal2 minggu
Sidang Praperadilan Uji Materi Dugaan Korupsi di Lumajang Banyak Tak Hadir, Kejari dan Kejagung Tuai Sorotan