Kediri
Gelar Pertemuan dengan PLN UP3 Kediri, Mas Dhito Minta Jaringan Listrik untuk Kampung Onggoboyo
Memontum Kediri – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, meminta agar jaringan aliran listrik bisa masuk di Kampung Onggoboyo atau perkampungan di tengah perkebunan tebu milik PTPN X Kediri yang berlokasi di Dusun Babadan, Desa Babadan, Kecamatan Ngancar. Permintaan ini, disampaikan Mas Dhito-sapaan akrab Bupati Kediri, dalam pertemuannya dengan PLN UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Kediri di Kantor Pemkab Kediri, Senin (01/08/2022) tadi.
Mas Dhito menegaskan, agar sebelum Bandara Internasional Dhoho Kediri beroperasi pada 2023 mendatang, diharapkan PLN sudah dapat memberi dukungan listrik di Kampung Onggoboyo. Sehingga, tidak memunculkan kesan adanya ketimpangan.
“Akan terjadi ketimpangan yang sangat kontras sekali, ketika bandara beroperasi. Karena, ada desa yang belum mendapatkan aliran listrik. Sehingga, ini harus diperhatikan dan dialiri listrik,” kata Mas Dhito.
Persoalan listrik di Kampung Onggoboyo, diakui Mas Dhito, menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diprioritaskan. Supaya, jaringan listrik PLN bisa masuk ke Kampung Onggoboyo dan Pemkab Kediri telah berkomunikasi dengan PTPN X.
“Bagi kami di pemerintahan, pemerataan adanya listrik itu adalah suatu keniscayaan tersendiri,” ungkap Mas Dhito.
Menanggapi permintaan dukungan listrik di Kampung Onggoboyo, Manager PLN UP3 Kediri, Edi Cahyono, mengaku pihaknya akan memberikan suport. Pun begitu, pihaknya mengaku tetap akan memastikan kondisi di lapangan.
Disampaikannya, untuk mendukung jaringan listrik ke Onggoboyo, perlu diketahui terkait jarak antara lokasi dengan jaringan listrik yang sudah ada di desa itu. Termasuk, jumlah KK calon pengguna listrik. Hasil analisa nantinya, akan diajukan ke bidang listrik desa yang menangani.
Baca juga :
- KPU Kota Malang Susun Persiapan Debat Pertama Paslon Pilkada Kota Malang 26 Oktober
- Perkuat Integritas Kades, Pemkab dan Kejari Probolinggo Gelar Jaksa Jaga Desa
- Presiden dan Wapres Gelar Jamuan Santap Siang bersama Sebelum Purna Tugas bersama Menteri dan Lembaga
- Tingkatkan Pembangunan Fasilitas Olah Raga, Pemkot Malang Susun Desain Olah Raga Daerah
- Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Menko Luhut Sebut Bandara Dhoho Proyek Percontohan Pertama Skema KPBU
“Nanti dari kami, itu kita ajukan ke unit induk distribusi Jawa Timur,” terangnya.
Edi Cahyono menambahkan, PLN berharap pembangunan jaringan di Kampung Onggoboyo, tidak memunculkan persoalan. Karena, nantinya akan melewati lahan perkebunan. Untuk itu, perlu adanya pertemuan dengan pihak perkebunan yang difasilitasi Pemkab Kediri.
“Saya kira, kalau semua pihak berkoordinasi dengan baik dan masyarakat juga terlibat, saya yakin ini akan berjalan baik,” harapnya.
Perlu diketahui, di Kampung Onggoboyo, terdapat 17 KK yang tinggal di perkampungan itu, dengan mata pencaharian sebagai buruh dengan penghasilan tidak menentu. Selama puluhan tahun tinggal, jaringan listrik masih belum masuk dan warga berupaya mandiri dengan membuat penerangan dari genset.
Ketua RT di Kampung Onggoboyo, Sutikno, tidak menampik mengenai kondisi itu. Dirinya mengaku, datang ke kampung itu pada 1984. Baru kemudian pada tahun 2014, warga mendapatkan bantuan penerangan berupa solar cell dari bupati waktu itu.
Namun, karena daya tahan penyimpanan baterei yang tidak bisa lama, lampu pun pada malam hari meredup. Kemudian, warga bernisiatif menggunakan genset supaya malam hari tetap bisa mendapatkan penerangan.
“Genset itu pun, untuk persatu liter bahan bakar habis untuk tiga jam,” ujarnya.
Kondisi miris, berlangsung saat pandemi lalu. Dimana, anak-anak yang masih sekolah, harus belajar daring. Karena beberapa pelajaran harus mengikuti siaran di televisi maupun ponsel, anak-anak pun untuk bisa belajar harus mengungsi ke teman mereka di luar Onggoboyo.
Warga di Kampung Onggoboyo, diakui Sutikno, sudah lama berharap supaya kampung mereka bisa dialiri jaringan listrik PLN. Pengukuran jarak antara kampung Onggoboyo dengan jaringan listrik yang melintas di desa, pun pernah dilakukan. Namun, dahulu belum terealisasi. (kom/pan/sit)