Kota Malang

Tewasnya Purnawirawan Polisi, 6 Tulang Rusuk Yang Patah

Diterbitkan

-

Tewasnya Purnawirawan Polisi, 6 Tulang Rusuk Yang Patah

Memontum Kota Malang — Petugas Polda Jatim dan Petugas Polres Malang Kota terus melakukan penyelidikan terkait tewasnya purnawirawan Kombes Pol Agus Samad (73), warga Perum Bukit Dieng, Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Kombes Pol Agung Yudha Wibowo, Ditreskrimum Polda Jatim, Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri SIK MH dan Kasat Reskrim Polres Malang Kota AKP Ambuka Yudha dan anggotanya, Senin (26/2/2018) siang kembali melakukan olah TKP.

Mereka baru selesai melakukan olah TKP sekitar pukul 16.00. Usai melakukan penyelidikan tersebut, Kombes Pol Agung Yudha Wibowo mengatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan evaluasi terkait tewasnya Agus Samad.

“Belum ada temuan baru. Masih terus dievaluasi. Belum kita putuskan apa penyebabnya. Masih fifty-fifty. Masih kita dalami sehari atau dua hari ini semoga ada keputusan. Untuk otopsi hasilnya ada yang sudah keluar ada juga yang belum. Ada tulang rusuk yang patah. Biar kami yang memecahkan teka-teki ini,” ujar Kombes Pol Agung.

Sementara itu kasat reskrim AKP Ambuka Yudha membenarkan adanya tulang rusuk korban yang patah.

Advertisement

“Ada tulang rusuk patah, sayatan tangan kanan dan kiri serta goresan dip aha kanan. hanya itu yang baru disampaikan oleh dokter. Ada 6 tulang rusuk sebelah kiri yang patah. Tulang rusuk patah menghantam benda yang tumpul. Menghantam, terhantam atau dihantam, kita belum bisa menyimpulkan. Namun jelasnya benturan dengan benda tumpul,” ujar AKP Ambuka.

( baca juga : Purnawirawan Polisi Tewas Misterius, Ada Bercak Darah dan Kaki Terikat Tali Rafia )

Pihaknya akan terus melakukan penyelidikan termasuk mencari sidik jari di silet yang penuh bercak darah. “Kami masih mengamati mengulang-ulangi lagi, mencoba pra rekontruksi. Kemarin kita menggunakan manekin, namun kita belum menyimpulkan. Itu belum bisa disimpulkan apakah korban jalan sendiri ataukah ada yang mengangkat. Ceceran darah di lantai ada, namun alurnya bagimana kita belum tahu. Silet untuk sidik jari masih kita kembangkan karena belum terlihat jelas. Hal itu dikarenakansilet tersebut berlumuran darah. Untuk mengambil sidik jari ada kesusahan. Harus diperbesar dulu melalui foto baru kita identifikasi. Fungsi tali raffia belum tahu juga. Saksi 6 orang sudah kami periksa. Mereka hanya mengetahui kalau korban hanya di rumah sendiri,” ujar AKP Ambuka.

Advertisement

Laman: 1 2

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas