Kota Malang
Tiga Ribu Rumah Warga di Kota Malang Terdampak Kerusakan Pipa Transmisi
Memontum Kota Malang – Tiga ribu sambungan rumah warga di Kota Malang, terdampak akibat kerusakan pipa transmisi yang terjadi di Jalan Ranugrati, Kelurahan Sawojajar, Kota Malang, Jumat (19/04/2024) tadi.
Plt Direktur Utama Perumda Tugu Tirta Kota Malang, Handi Priyanto, menyampaikan jika wilayah yang terdampak akibat peristiwa tersebut memang cukup luas. Apalagi posisi pipa tersebut berada di perempatan jalan. “Wilayah yang terdampak ini agak luas, mulai dari Kelurahan Polehan, Kelurahan Ksatrian, Kelurahan Sawojajar sampai dengan Kelurahan Bumiayu. Ini memang kita matikan, selesai perbaikan nanti akan normal kembali kita hidupkan,” kata Handi.
Kemudian, dikatakannya jika sumber air tersebut berasal dari Mendit, Kabupaten Malang. Diharapkan peristiwa tersebut dapat segera terselesaikan dalam waktu tiga sampai empat jam ke depan.
“Estimasi penyelesaian ini tiga sampai empat jam, mudah-mudahan sebelum jumatan ini sudah selesai. Mungkin selanjutnya nanti dari PUPR yang akan memadatkan tanah kembali seperti semula, estimasi tiga sampai empat hari,” ujarnya.
Baca juga :
Sementara itu, salah satu warga RT 06 RW 08, Kelurahan Kesatrian, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, yang terdampak persitiwa tersebut, Ranutama, mengakui jika aliran air di rumah nya mulai mati sejak pukul 03.30 WIB pagi tadi. Sehingga, segala aktivitas nya terganggu.
“Saya tadi mengetahui air mati di rumah itu pukul 03.30 WIB. Sehingga kebutuhan primer yang menggunakan air saja sudah terganggu sejak pagi. Misalnya untuk mandi, mencuci, masak,” kata Ranu.
Beruntungnya di sekitar pemukiman tempat Ranu tinggal, terdapat sumur yang masih digunakan. Sehingga beberapa warga harus mengantre untuk mengambil air yang dibutuhkan.
“Sejak sebelum subuh tadi sudah banyak yang mengantre dan harus mondar-mandir ke rumah untuk mengangkut air dari sumur ke dalam rumah, meski tidak jauh tapi kan merepotkan, biasanya kan lancar. Itu untuk kebutuhan rumah tangga saja, sedangkan bagi warga yang memiliki usaha kemungkinan juga bakal lebih mengganggu,” imbuh Ranu. (rsy/sit)