Pemerintahan
Tim Covid Hunter Jatim Rapid Tes Ratusan Warga Bangkalan, 61 Reaktif
Memontum Bangkalan – Bertambahnya jumlah terinfeksi Covid-19 di Bangkalan membuat pemerintah terus bergerak untuk melakukan screening. Terbaru, tim Covid Hunter Pemprov Jatim datang ke Bangkalan untuk melakukan rapid tes massal pada 358 data tracing dan hingga siang ini ditemukan 61 orang reaktif.
Kepala Diskominfo Bangkalan sekaligus humas satgas Covid-19, Agus Sugianto Zein mengatakan, hingga siang ini terdapat 61 orang reaktif dari tes rapid tersebut. Namun, hasil tersebut belum keseluruhan sebab beberapa rapid tes masih menunggu hasil final.
“Belum selesai keseluruhan. Sementara hingga siang tadi ada 61 orang reaktif. Sisanya kami masih menunggu, nanti malam kami rilis,” ucapnya, Minggu (7/6/2020).
Sebelumnya, Bupati Bangkalan sekaligus ketua satgas percepatan penanganan Covid-19 mengatakan, seluruh warga yang pernah melakukan kontak langsung dengan pasien Covif-19 akan dilakukan rapid tes. Tes massal ini akan dilakukan secara bertahap di seluruh tempat dalam waktu 3 hari.
“Ini hasil Vidcon dengan bu Gubernur, kemarin saya sampaikan bahwa hasil swab sebanyak 87 belum keluar. Maka, beliau mengirimkan tim dari Dinkes Pemprov yakni Covid Hunter untuk melakukan tes massal pada seluruh data tracing,” ucapnya, Jumat (5/6/2020).
Ia mengatakan, tes massal ini dilakukan di 3 titik yakni kecamatan Bangkalan, Kecamatan Tanah Merah dan juga Kecamatan Sepulu. Dari 3 titik ini akan mengcover kecamatan lain yang ada disekitarnya.
“Untuk hari pertama ada 33 orang yang dilakukan tes, hari kedua tes di Tanah Merah dan hari ketiga Sepulu,” tuturnya.
Pria berkacamata ini mengatakan dari tes massal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi agar seluruh warga yang pernah berkontak dengan pasien Covid-19 dapat segera dideteksi dan diobati. Sehingga, mata rantai penyebaran Covid-19 dapat segera diputus.
“Semoga tidak ada tambahan dan tidak ada yang terinfeksi lagi, jika nantinya ada yang reaktif maka akan langsung di swab,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Herlin Ferliana mengatakan, upaya yang dilakukan pihaknya saat ini yaitu menjemput bola dan menscreening habis penyebaran Covid-19. Ia pun mengimbau agar masyarakat tidak lagi berstigma buruk terhadap pengecekan ini.
“Stigma negatif harus dikurangi, sebab sekalipun nanti reaktif dan positif akan diobati dan setelah 14 hari virus itu hilang, masyarakat bisa beraktivitas normal,” ucapnya.
Ia mengatakan, hasil rapid tes tersebut nantinya akan keluar lebih cepat yakni 15 menit hingga 30 menit. Bagi pasien OTG ringan nantinya akan ditempatkan di balai diklat sementara bagi yang memiliki gejala berat akan dibawa ke RSUD Syamrabu.
“Kalau reaktif maka langsung di swab dan diisolasi di balai diklat. Sementara hasil swab akan keluar 3 hingga 4 hari setelah swav dilakukan,” tuturnya. (Isn/nhs/yan)