Jember
Trauma Awan Panas Semeru, 34 Warga Lumajang Mengungsi hingga ke Jember
Memontum Jember – Sebanyak 34 orang warga Lumajang, yang menjadi korban awan panas guguran (APG) Gunung Semeru, mengungsi hingga ke wilayah Kabupaten Jember. Mereka sengaja menjauh dari kampung halamannya di Lumajang, karena mengungsi ke rumah saudaranya di Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember.
Data dari Muspika Kecamatan Kencong, tercatat ada 34 orang pengungsi yang tersebar di tiga desa di Kabupaten Lumajang. Namun, data valid dari Polsek Kencong, sementara baru tercatat ada 30 orang. Mereka, diantaranya tersebar di Desa Cakru 7 orang, Desa Wonorejo 23 orang dan Desa Kraton 4 orang.
“Untuk Desa Kraton, ada 4 orang itu masih kami data. Yang valid di Desa Cakru dan Wonorejo, total 30 orang,” kata Kapolsek Kencong, AKP Adri Santoso, Selasa (07/12/2021).
Ditambahkan, sejumlah warga tersebut berada di rumah saudaranya. Ada pun data warga Lumajang tersebut, yakni dari warga Dusun Bulakmanggis Rt10 Rw03, Desa Sumberejo, Kecamatan Candipuro, Dusun Karanganyar, Desa Njarit, Kecamatan Candipuro dan Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang.
Baca juga :
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
“Mereka tinggal di rumah saudaranya, karena mengaku masih trauma. Mereka berangkat ke sini dibantu relawan dan untuk sementara berada di tempat aman di wilayah kami (Kecamatan Kencong). Para pengungsi itu, terdiri dari anak-anak, remaja, dewasa dan juga ada yang Lansia,” sambungnya.
Masih menurut Kapolsek, karena berstatus sebagai pengungsi dan butuh pertolongan, maka selama berada di Jember, Muspika setempat berkoordinasi dengan Pemkab Jember, untuk memenuhi kebutuhan untuk sehari-hari. “Seperti untuk makan, asupan gizi bagi bayi dan Lansia. Termasuk, juga nutrisi bagi ibu menyusui yang juga ada dalam daftar pengungsi itu,” katanya.
Terpisah, salah seorang pengungsi warga Rt10 Rw03, Dusun Bulak Manggis, Desa Sumber Rejo, Darmuji (53), saat dikonfirmasi mengaku masih trauma dengan kejadian APG Gunung Semeru. “Sejujurnya saya masih trauma. Tapi, alhamdulillah masih ada saudara di Jember. Sementara saya di sini,” kata Darmuji saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Di rumah saudaranya, Darmuji tidak sendiri. Tetapi juga, ada bersama sejumlah warga yang selamat dari kejadian Gunung Semeru. “Untuk orang dewasa ada 19 orang dan 4 anak-anak serta bayi umur 3 tahun,” terangnya.(ark/rio/sit)