Kota Malang
UB Kirim 4 Mahasiswa Arsitektur Sebagai Delegasi WUF9 PBB
Memontum Kota Malang — World Urban Forum (WUF) merupakan acara yang dicetuskan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tepatnya UN-HABITAT. Forum WUF ke-9 ini mengambil tema “Cities 2030, Cities for All: Implementing the New Urban Agenda”, yang digelar di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC), selama 7 hari (7-14/2/2018).
Sebagai universitas yang menargetkan pencapaian World Class Entrepreneur University (WCEU), Universitas Brawijaya (UB) mengirimkan 4 delegasikan dari mahasiswa prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB), yaitu Dezzalina Dyana Paramita (A’15), Nailla Kirana (A’15), Windhy Frida (A’15) serta Alaa’ Geis Bawazier (A’15). “Menjadi suatu kebanggaan bagi kami menjadi delegasi acara ini,” jelas Nailla Kirana, mewakili rekan-rekannya.
Forum ini memiliki fokus tujuan sebagai alat untuk mencapai Agenda 2030 dan Sustainable Development Goals (SDGs), dengan memiliki lebih dari 500 forum dan acara lainnya. Dimana membebaskan peserta memilih forum apa saja yang akan diikuti. Selain forum, terdapat berbagai jenis kegiatan, seperti kegitan pelatihan, kunjungan teknis, forum tentang aksi yang telah dilakukan kota- kota tertentu, maupun kegiatan sampingan lainnya.
“Selama 7 hari, kami mengikuti forum. Dalam forum hadir juga Bu Risma, walikota Surabaya yang menjelaskan mengenai pencapaian Taman Bungkul di Asian Townscape Awards 2013, kemudian ada walikota Bogor Bima Arya yang menjelaskan mengenai slum upgrading,” jelas Dezzalina Dyana Paramita.
Setelah pembukaan pleno, Women’s Assembly, Business Assembly dan Children and Youth Assembly, bertemu secara paralel sepanjang hari untuk membahas aksi untuk memajukan pelaksanaan New Urban Agenda (NUA) dan Sustainable Development Goals 11 (SDG 11) di kota-kota.
“WUF9 UN-Habitat menekankan tujuan NUA, dan menggarisbawahi peran UN-Habitat sebagai focal point untuk pelaksanaannya,” ungkap Direktur Eksekutif UN-Habitat, Maimunah Mohd Sharif, sembari membuka sidang menyambut delegasi WUF9 yang bersedia datang ke negara asalnya.
“Kami mencatat bahwa lebih dari 50 persen populasi dunia sekarang tinggal di daerah perkotaan. Dan kami berharap peserta yang hadir dalam forum ini untuk memainkan peran masing-masing sebagai bagian lapisan masyarakat, dalam membuat kota-kota aman, inklusif, berkelanjutan dan sejahtera,” jelas Noh Omar, Menteri Perkotaan, Perumahan dan Pemerintah Daerah, Malaysia.
Dewan Perencanaan Kota Abu Dhabi, Falah Al Ahbabi, sekaligus Direktur Jenderal UN-Habitat, bersedia menyambut peserta WUF10 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), pada tahun 2020. (rhd/yan)