Surabaya

UKM Padus Ubaya Sabet Dua Medali Emas Kompetisi Asia Centate 2018 di Hongkong

Diterbitkan

-

Memontum Surabaya—Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara (Padus) Universitas Surabaya (Ubaya) berhasil meraih medali emas, di ajang 4th Asia Centate 2018 di Chai Wan Hongkong, pada 4 Desember 2018.

Medali emas yang diterima oleh Ubaya Choir yang terdiri dari 30 penyanyi ini, berhasil merenggut dua kategori sekaligus. Yakni, Mixed Choir (open) dengan perolehan nilai 86,61 dan kategori Folklore 87.80.

Wakil Rektor 3 Ubaya Hudiyo Fermanto bangga terhadap capaian prestasi mahasiswa didiknya. Budi, sapaan akrabnya, mengatakan jika penghargaan yang diterima UKM Paduan Suara ini bukan hanya sekali ini saja. Melainkan, prestasi tersebut didapat secara berkelanjutan.

“Paduan suara ini bisa dibilang prestasinya didapat secara berkelanjutan. Tapi ini penghargaan internasional pertama yang mereka dapat. Kita masih melihat  bagaimana peluang-peluang ditahun depan seperti gimana. Yang jelas saya bangga,” katanya.

Advertisement

Budi bergarap, prestasi yang didapat Ubaya Choir bisa berlanjut. Karena menurutnya, tantangan ke depan adalah soal kaderisasi personil. Tak dapat dapat dipungkiri, dalam regulasi UKM, setiap tahun harus diadakan open recruitmen terhadap mahasiswa baru yang ingin masuk ke UKM ini.

Maka dari itu, ia ingin mahasiswa baru yang masuk, bisa menyesuikan frekuaensi dengan pembina maupun anggota-anggota senior yang lainnya. Agar, para mava ini bisa tahu bagaimana kualitas seniornya dan bisa mencontoh teknik-teknik khusus yang diberikan oleh pembina Ubaya Choir.

“Tantangan, membernya ini setiap tahun akan lulus. Jadi kaderisasi itu sangat penting dalam paduan suara ini. Yang baru itu kan harus menyamakan frekuensi dengan kakak-kakak pendahulunya. Inilah tantangannya, mereka bisa nggak menjaga konsistensi mereka dalam menggapai prestasi,” harapnya.

Ubaya Choir merupakan satu-satunya kontestan dari Indonesia yang mewakili Jawa Timur. Maka dari itu Gubernur Jatim Soekarwo mendukung penuh keikutsertaan mereka dalam Asia Cantate 2018.

Advertisement

Sementara itu Ketua UKM Ubaya Choir Agnes Kalika Anindita, merasa gugup sebelum berangkat ke kompetisi. Ia mengaku, pada waktu itu sangat tegang, karena lawannya sudah tingkat internasional.

Namun berkat komitmen yang ia yakini, ia pun berusaha untuk melkukan yang terbaik, sehingga bisa mengharumkan nama Ubaya dan Jawa Timur di kancah mancanegara.

Walaupun tegang, tapi kami sangat antusias mengikut perlombaan ini. Kami berkomitmen untuk selalu fokus disetiap penampilan. Dan selalu memberikan yang terbaik bagi Ubaya, Jawa Timur bhkan Indonesia,” bangganya.

Lebih lanjut Agnes menjelaskan, selain latihan vocal, ia dan rekan-rekannya rutin latihat fisik. Seperti plank, sit up dan gerakan lainnya. Latihan itu berguna untuk melatih pernafasan dan daya tahan tubuh.

Advertisement

Tak hanya bernyanyi, dalam ajang tersebut, Ubaya Choir juga menampilkan koreografi yang berkolaborasi dengan UKM Tari.

“Persiapan dilakukan secara rutin selama 2 sampai 3 jam. Latihan kami lakukan bersama Bagus Syaferiza selaku pelatih sekligus konduktor Ubaya Choir. Untuk kesulitannya, karena ini beda negara dan budaya, jadi mungkin anak-anak menyesuaikan juga dengan kondisi di Hongkong. Jadi setiap lomba ini ada proses audisinya dulu, jadi kita berusaha dengan yang terbaik agar terpilih mengikuti lomba ini,” ungkapnya.

Sedangkan Pembina Ubaya Choir Mudianita Ambasuli mengucapkan puji syukur atas caaian yang ia raih, bersama para muridnya. “Kami bersyukur atas semua ini. Karena perolehan medalai emas merupakan capaian tertinggi di kompetisi paduan suara,” tutupnya. (sur/ano)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas