Kota Malang

UMM Tuan Rumah EECSI, Bahas Relasi Manusia dan Teknologi di Masa Depan

Diterbitkan

-

Para peserta, pemateri, dan panitia EECSI 2018.

Memontum Kota Malang—-Kali kelima, International Conference Electrical Engineering, Computer Science and Informatics (EECSI) terselenggara. Kali ini, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi tuan rumah bagi perhelatan konferensi teknologi tingkat dunia, terkait bahasan relasi antara manusia dan teknologi di masa depan.

EECSI 2018 merupakan hasil konsorsium dari beberapa perguruan tinggi dalam dan luar negeri, seperti Universitas Diponegoro, Universitas Gajah Mada dan Universiti Teknologi Malaysia. Acara yang didukung oleh Kemenristekdikti, IEEE Indonesia Section dan Scopus ini, menerima sekitar 300 artikel yang masuk dari seluruh dunia, hingga terseleksilah 148 artikel untuk dipresentasikan di hari ke-2 penyelenggaraan EECSI.

Pemukulan gong oleh Wakil Rektor 1 Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si., penanda pembukaan acara.

Pemukulan gong oleh Wakil Rektor 1 Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si., penanda pembukaan acara.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor 1, Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si menyampaikan, kehadiran revolusi industri 4.0 tidak terhindarkan lagi. Revolusi ini telah menawarkan cakrawala baru dalam berbagai aspek kehidupan. “Untuk bisa menjadi yang diperhitungkan di bidang teknik elektro, ilmu komputer, serta informatika, teknologi 4.0 memainkan peran kuatnya untuk mendukung kemajuan teknologi dalam rangka menyambut generasi di masa depan,” terang Syamsul saat membuka acara, Selasa (16/10) kemarin.

Daniel Thalmann, memaparkan materinya.

Daniel Thalmann, memaparkan materinya.

Konferensi ini menghadirkan banyak ahli dari sejumlah universitas di luar negeri, diantaranya Dr. Daniel Thalmann (Professor of Virtual Humans and Virtual Reality dari Switzerland); Dr. Sonali Agarwal (Asst. Professor of Vector Machines and S.W. Engineering dari Indian Institute of Information Technology); Dr. Mohd Fua’ad Rahmat (Professor of Control and Instrumentation Engineering, Allahabad); dan Dr. Jafri bin Din (Professor of Radio Wave Propagation dari Universiti Teknologi Malaysia).

Bertindak sebagai keynote speaker, Daniel Thalmann (Professor of Virtual Humans and Virtual Reality dari Switzerland), memaparkan perkembangan Virtual Reality yang lebih dikenal dengan VR dari waktu ke waktu. Dimulai sejak tahun 1962, alat percobaan tersebut dinamai Sensorama Simalutor, yang dilengkapi dengan wahana bau, suara, getaran dan efek atmosfir seperti angin. Daniel juga mengenalkan teknologi Virtual Human yang akan ada di masa depan. (rhd/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas