Tulungagung

Upacara Bersih Nagari, Puncak Peringatan HUT ke-812 Tulungagung

Diterbitkan

-

Memontum Tulungagung— Merinding, itulah perasaan yang akan kita rasakan, saat menyaksikan  prosesi upacara “bersih nagari” yang digelar dalam rangka memperingati puncak Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke-812, Sabtu (18/11/2017) pagi.

 

Hal yang menarik dan tidak seperti peringatan tahun-tahun sebelumnya, pada kali ini kegiatan diawali dengan melakukan apel di halaman Kantor  Pemkab sebelum kegiatan Bersih Nagari dilaksanakan di Pendopo. Dengan berpakain adat, peserta mengikuti Apel yang dipimpin oleh Bupati Tulungagung Syahri Mulyo. Selanjutnya, para pejabat dan kalangan Forkopimda diarak ke Pendopo dengan menggunakan becak dan Kereta Kencana.

Rombongan ini diikuti lebih dari 300 becak hias dengan pengayuh mengenakan beskap atau topi khas adat Jawa, sedangkan di belakangnya lagi berjalan arak-arakan dayang putri penari dan rombongan hulubalang pembawa pusaka, sepasukan petugas trantib/satpol PP dan terakhir di belakang diaraklah sepasang tumpeng raksasa yang berisi aneka makanan serta buah-buahan.

Advertisement

 


Ritual tahunan kirab dua buceng atau tumpeng yang dianalogikan sebagai buceng lanang (pria) dan buceng wadon (perempuan) terkesan menarik. Selain itu pesertanya menampilkan arak-arakan orang berpakaian adat Jawa yang diiringi puluhan penari cantik di depannya.

Aura peradaban Jawa kuno semakin kental terasa tatkala kaki benar-benar telah menginjak teras pendopo yang berlapis karpet merah. Pencahayaan lampu yang lembut tapi cukup terang, bau dupa kemenyan yang memenuhi seantero ruangan, serta aneka kembang sedap malam yang ditebar di jalur masuk bagian tengah pendopo membuat suasananya berubah menjadi eksotis. 

 

Advertisement

Ratusan tamu undangan yang duduk dideretan kursi yang ada di sisi kanan-kiri ruang pendopo tak ubahnya jajaran abdi dalem yang tengah menunggu prosesi serah-serahan panji pusaka milik kabupaten yang tengah dalam perjalanan.

 

Nuansa kejawen semakin terasa kental dengan iringan musik gamelan serta nyanyian langgam Jawa kuno, sehingga mencitrakan suasana kerajaan tempo dulu; megah, anggun, dan berwibawa. Puncak ritual bersih nagari dilakukan di dalam pendopo dengan dipimpin langsung Bupati Syahri yang menerima penyerahan pusaka dan panji daerah tanda keberlangsungan pemerintahan di Kabupaten Tulungagung hingga usianya ke-812.

 

Advertisement

Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo, SE.Msi berharap semoga ke depan seluruh masyarakat Tulungagung semakin sejahtera, dijauhkan dari marabahaya, selalu diberi keselamatan, murah rezeki dan tentunya rakyat Tulungagung panjang umur.

 

“Semoga masyarakat Tulungagung semakin sejahtera, dimudahkan dalam mendapatkan rezeki dan diberikan kesehatan dan keselamatan,” ungkapnya Masih menurut syahri, kondisi Tulungagung yang saat ini kondusif diharapkan akan terus dan semakin kondusif, baik dari segi sosial, politik, keamanan maupun ekonominya.

 

Advertisement

“Menjelang pemilihan kepala daerah, tentunya saya berharap kepada warga Tulungagung jika nanti ada perbedaan pilihan dimohon semuanya menjunjung demokrasi. Sehingga tidak terjadi perpecahan, dan Tulungagung tetap Ayem Tentrem Mulyo Lan Tinoto,” terangnya.(ap/zul/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas