Kabupaten Malang
Upacara Peringatan Hari Ibu, Momentum Kebangkitan Bangsa
Memontum-Malang–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menggelar peringatan peringatan Hari Ibu ke-90,Hari Bela Negara ke-70 dan Hari Nusantara ke-18 di Pendopo Agung Kabupaten Malang Jumat (21/12/2018) siang.
Plt Bupati Malang,Drs.HM.Sanusi MM sekaligus pembina upacara mengatakan, peringatan Hari Ibu Tahun 2018 ini secara nasional mengusung tema “Bersama meningkatkan peran perempuan dan laki-laki dalam membangun ketahanan keluarga untuk kesejahteraan bangsa”.
Dalam sambutan tertulis Presiden RI Joko Widodo HM Sanusi, dijelaskan, Hakekat Peringatan Hari Ibu (PHI) yang diperingati setiap tahun ini untuk mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu.
“Hari ibu ini merupakan sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Karena perempuan merupakan sumber daya insani penting yang menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan nasional, termasuk di dalamnya mewujudkan kesejahteraan bangsa,” ungkapnya.
Sebab, lanjut Sanusi, kebijakan pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagaimana telah tercantum dalam RPJMN 2015-2019, serta mewujudkan Nawacita sebagai salah satu agenda nasional.
“Untuk itu, diperlukan sinergitas semua pihak untuk mendorong pencapaian berbagai target tersebut. Sebab, peran keluarga diharapkan dapat menjadi bagian utama untuk mencegah terjadinya kekerasan melalui penanaman nilai-nilai, karakter dan budi pekerti. Ketahanan keluarga sekaligus menjadi pondasi dalam menerapkan kehidupan yang harmonis, damai dan religius,” jelasnya.
Selanjutnya, tambah Sanusi, terkait Peringatan Hari Bela Negara yang telah memasuki peringatan ke-70, sebagaimana diketahui bahwa penetapannya berawal dari sebuah peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. Bahwa pada hari ini, 70 tahun yang lalu MR. Syafrudin Prawira Negara Menteri Kemakmuran RI mendeklarasikan pemerintahan darurat Republik Indonesia (PDRI) atas inisiatifnya melampaui panggilan tugas yang menjadi tanggungjawab beliau. Upaya politik dan diplomasi Mr. Syafrudin prawira negara terbukti berhasil mengatasi kekuatan militer penjajah, dan menunjukan kepada dunia bahwa republik Indonesia masih tetap berdiri tegak.
“Tugas bela negara tentulah bukan tugas yang ringan seiring dengan makin kompleknya tantangan yang dihadapi. Namun saya yakin melalui sinergi antar segenap elemen yang sipil, yang militer, yang menjalankan usaha, yang belajar dan mengajar, yang mewartakan berita hingga yang menjadi teladan masyarakat. Kita semua mampu membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat, mandiri, adil dan makmur serta berkepribadian dalam kebudayaan,” tegasnya.
Perlu diketahui Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Bela Negara Tahun 2018-2019 dimaksud sekaligus mewujudkan bela negara sebagai Hak Asasi Manusia Bangsa Indonesia sesuai Pasal 68 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), yang mengamanatkan agar segenap bangsa Indonesia dengan segala kelebihan dan kekurangannya tetap memberikan sumbangsihnya dalam upaya bela negara. Sedangkan untuk tema yang diusung dalam peringatan Hari Bela Negara tahun ini yakni ‘Perwujudan Kesatuan Nusantara yang Utuh melalui Deklarasi Juanda Menuju Poros Maritim Dunia’.
Hadir Dalam kedua peringatan tersebut diantaranya Wakil Ketua Tim Penggerak PKK, Kasdim beserta istri, Wakapolres beserta istri, Seluruh Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat se-Kabupaten Malang, GOW, serta pegawai dilingkungan Pemerintah Kabupaten Malang. (sur/oso)