Kota Batu
Wali Kota Batu Ground Breaking Pasar Induk Among Tani
Memontum Kota Batu – Ground breaking oleh Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko menandai dimulainya pembangunan Pasar Induk Kota Batu, yang berada di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu, Rabu (09/02/2022) pagi. Acara yang dihadiri pimpinan DPRD Kota Batu, beserta jajaran dan Forkopimda, itu diawali dengan laporan yang disampaikan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP), Kota Batu, Bangun Yulianto.
Disampaikannya, bahwa Pasar Batu yang memiliki luas lahan 44.245 meter persegi, menggunakan pagu anggaran dari APBN tahun 2021 sebesar Rp 199,987 miliar. Pelaksanaan, dilaksanakan dengan multi year.
Ditambahkan, nantinya pasar induk ini mampu menampung 1767 unit kios dan 443 unit los yang terbagi menjadi tiga lantai. “Untuk Lantai 1 seluas 14.900,62 m2, Lantai 2 seluas 14.143,63m2 dan Lantai 3 seluas 6.032,86 m2,” terangnya.
Dengan dimulainya pembangun pasar tradisional terluas di Indonesia ini, Wali Kota Batu sangat berharap pembangunan berjalan dengan lancar dan sukses. Sehingga, kedepannya mampu menjadi pusat perekonomian Kota Batu.
“Alhamdulillah, pembangunan pasar besar yang menggunakan APBN mulai dilaksanakan dan akan berjalan 16 bulan ke depan. Kami berharap, pembangunan berjalan lancar dan sukses. Dengan begitu, Pasar Besar Kota Batu bisa ramai kembali,” ujar Dewanti kepada media.
Orang nomor satu di Pemerintah Kota Batu ini juga menyampaikan, bahwa pasar tersebut nantinya akan diberi nama Pasar Induk Among Tani Batu. Nama tersebut diambil, dari beberapa pertimbangan.
“Nama Pasar Induk Among Tani Batu diambil karena lebih dari 70 persen lebih penduduk Kota Batu berprofesi sebagai petani. Memang tidak bisa dipungkiri, walau memiliki sebutan Kota Wisata Batu, tetapi mayoritas warga Kota Batu adalah petani,” bebernya.
Baca juga :
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
Selain itu, nama Among Tani tetap dipertahankan oleh Pemerintah Kota Batu. Ini diharapkan, agar nama Among Tani menjadi monumental. Serta nama tersebut juga masukan dari Kepala Desa dan pejabat di Pemkot Batu.
BuDe-sapaan akrab Wali Kota Batu, juga menerangkan bahwa nantinya Pasar Induk Among Tani Batu, tetap menjadi Pasar Tradisional. Namun, bisa jadi pasar kebanggaan masyarakat Kota Batu ini menjadi destinasi wisata baru.
“Yang jelas, pasar ini tetap Pasar Tradisional yang diisi oleh warga Kota Batu dan dikelola secara profesional. Apakah melalui UPT atau BLUD, masih akan dikaji lagi oleh Diskumdag bersama orang-orang yang berkompeten. Namun, target akhir pasar ini juga menjadi jujugan wisatawan dengan adanya pembangunan pasar yang berkonsep green building atau bangunan hijau,” terangnya.
Apalagi, lanjut Dewanti, Pasar Induk Among Tani Batu nantinya akan beroperasi 24 jam. Mengingat, nantinya juga akan ada ruang kuliner. Sehingga, mampu memecah keramaian di Alun-alun dan meningkatkan perekonomian pedagang.
“Saya pastikan ketika pembangunan selesai, seluruh pedagang juga akan terakomodir. Baik pedagang di dalam maupun yang pedagang pasar pagi,” tegas BuDe.
Perlu diketahui, pembangunan Pasar Induk Among Tani Batu menggunakan APBN sebesar Rp 200 miliar. Dengan hasil lelang dimenangkan oleh PT. Sasmito senilai Rp 151 miliar, yang artinya ada efisiensi anggaran Rp 49 miliar. (bir/sit/adv)