Kota Malang

Wali Kota Malang, Ketua TP PKK dan Kadisdikbud Meriahkan Peringatan HAN bersama Ribuan Peserta

Diterbitkan

-

Wali Kota Malang, Ketua TP PKK dan Kadisdikbud Meriahkan Peringatan HAN bersama Ribuan Peserta

Memontum Kota Malang – Dalam rangka Hari Anak Nasional (HAN), Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, menggelar gebyar senam kreasi anak Indonesia dan tari kreasi profil pelajar Pancasila di Stadion Gajayana Malang, Sabtu (29/10/2022) pagi. Dalam kesempatan itu, turut hadir Wali Kota Malang, Sutiaji, Ketua TP PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, anggota Komisi D DPRD Kota Malang, Pujianto dan beberapa kepala OPD terkait.

Mengawali pelaksanaan, kegiatan diisi dengan senam bersama yang diikuti Wali Kota hingga Ketua TPP PKK, yang membaur bersama peserta HAN. Berikutnya, acara dilanjutkan dengan tarian profil Pancasila dan pertunjukan hewan Dinosaurus, untuk peserta HAN.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Malang menyampaikan bahwa melalui peringatan HAN, para generasi penerus bangsa harus memiliki karakter bangsa. Dan itu, harus bisa ditanamkan saat anak berusia dini. “Intinya, anak harus bangga menjadi anak Indonesia, dengan begitu anak berarti memiliki Pancasilais. Karenanya, mulai sedini mungkin anak-anak itu mulai ditanamkan karakter bangsa. Sehingga, harus paham budayanya, akulturasi dan asimilasi,” ujar Wali Kota Sutiaji.

Baca juga:

Advertisement

Ditambahkannya, bahwa saat ini harus ada mitigasi dan literasi kepada para anak usia dini. Pasalnya, budaya luar sering mendominasi dari keberadaan budaya sendiri.

“Anak usia dini itu sudah bisa merekam di otak kanannya dan itu luar biasa. Untuk itu, perlu ada mitigasi dan literasi kepada anak untuk membangun karakter mereka,” kata Wali Kota Malang.

Lebih lanjut disampaikan, bahwa seperti tarian profil Pancasila, itu menjadi bagian dari mengajar merdeka belajar. Karena, anak harus bisa menerima pendidikan secara nyaman, aman dan tidak ada indoktrinisasi. Tentunya, materi dalam pembelajaran juga harus tetap dikuatkan.

“Dengan adanya tarian ini, maka juga melatih daya ingat seorang anak. Tidak egois, karena kita hidup ini harus saling menghormati. Itu yang harus kita kuatkan,” tuturnya.

Apalagi, tambah Wali Kota Sutiaji, merdeka belajar saat ini sudah tertanam di Kota Malang dan berimbas juga pada pihak lain. Dimana, anak memiliki kemampuan yang berbeda, sehingga tidak perlu untuk disamaratakan kemampuan yang dimiliki.

Advertisement

“Anak belajar apa, tidak harus disamakan. Itu harus disesuaikan dengan kemampuannya, karena anak punya talenta yang berbeda-beda,” katanya.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, menyampaikan bahwa kegiatan peringatan HAN tahun ini diikuti oleh sekitar 6650 anak. Baik itu mereka dari yayasan, lembaga, TK dan PAUD yang ada di Kota Malang.

Dijelaskannya, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengajarkan anak berinteraksi dengan orang lain. “Mereka sebagai tombak penerus generasi muda yang harus mulai kebiasaan baru, bertemu hingga berinteraksi dengan orang lain. Budaya mereka juga harus tetap kita pupuk dan kita ajarkan pada anak,” papar Suwarjana.

Kegiatan tersebut, tambahnya, sebelumnya juga sudah disosialisasikan terlebih dahulu kepada para orang tua siswa dan juga tidak memaksa. Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi kepada masyarakat yang mempercayakan anak kepada guru pendamping sekolah.

Advertisement

“Terima kasih pada semua pihak yang terlibat dan tidak kalah pentingnya apresiasi pada masyarakat yang mempercayakan anak pada guru pendamping. Alhamdulillah, acara bisa berlangsung dengan lancar,” imbuh Suwarjana. (rsy/sit/adv)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas