KREATIF MASYARAKAT
Warga Junrejo Kota Batu Produksi Mobil Mewah Supercar Lamborghini
Memontum Kota Batu – Mobil mewah Lamborghini Aventador LP 750-4 Superveloce tahun 2023-2024 yang diproduksi di Negara Italia dengan penawaran harga mulai Rp 6,4 miliar hingga Rp 8,7 miliar, siapa sangka ternyata juga di produksi di Dusun Gangsiran Putuk, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Namun, produksi mobil Supercar ini bukan yang yang sebenarnya, tetapi replika yang dimodifikasikan ke jenis mobil lain dengan bentuk Lamborghini berbahan fiberglass.
Pembuat dan Desainer replika Lamborghini, Mahandika (24), menjelaskan bahwa usaha pembuatan replika mobil mewah itu pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19. Di mana, saat itu PHK besar-besaran di karoseri tempatnya bekerja selama ini.
“Saya merintis usaha ini sejak tahun 2020 atau musim pandemi Covid-19. Dan, saat itu karoseri tempat saya bekerja, terjadi PHK masal. Lalu, iseng-iseng membuat model desain Lamborghini,” terangnya, saat berada di tempat produksi replika Lamborghini, di Dusun Gangsiran Putuk, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Minggu (17/09/2023) tadi.
Baca juga:
Teknik pembuatannya, ujarnya, menggunakan metode Computer Numerical Control (CNC). Ini merupakan sistem otomatis mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstrak dan disimpan di media penyimpanan serta 3D printer. Dan, jenis mobil yang dipakai untuk replika Lamborghini yaitu jenis sedan minimal 2000 CC.
“Untuk modifikasi mobil sedan menjadi Lamborghini, itu mulai awal hingga siap pakai, memakan durasi waktu cukup lama. Estimasinya selama setahun. Di sini, pemilik mobil menyerahkan kepada bengkel lalu kita modifikasi menjadi Lamborghini,” tuturnya.
Ditambahkan Dika, tahun 2021 menjadi waktu proyek pertama kali dengan besar anggaran Rp 120 juta. Sedangkan, satu proyek memodifikasi mobil hingga jadi dan siap pakai, dihargai Rp 350 juta. “Harga Rp 350 juta ini hanya desain modifikasi. Yang mana, mobil dari pemesan. Kalau pihak bengkel yang menyediakan mobil, maka ditambah sekitar Rp 70 juta. Sementara untuk mobil yang saya tawarkan, itu mobil 2000 CC,” urainya.
Pemesan replika Lamborghini tersebut , juga dari luar negeri. Bentuk bahan bodi mobil tanpa mesin model Lamborghini berbahan fiberglass ini diekspor ke Amerika.
“Kalau pemesan lokal dari Indonesia, itu dari Jakarta dan Sumatera yang saya bandrol Rp 350 juta. Di sini mobil sudah berbentuk Lamborghini, dikirim menggunakan towing ke tempat pemesan. Tetapi yang di ekspor ke Amerika, hanya bahan bodi Lamborghini atau bukan mobil (jadi, red) dan mesin, yang saya bandrol Rp 150 juta,” jelasnya.
Pengguna modifikasi Lamborghini miliknya, ujarnya, adalah sebagian besar adalah penghobi. Sehingga, saat pengiriman ke alamat pemesan tidak menggunakan surat jalan. Hanya saja, yang di ekspor ke Amerika, menggunakan menggunakan surat jalan dan dokumen resmi. Karena yang di ekspor adalah bahan fiberglass berbentuk Lamborghini.
Hingga tahun 2023 ini, paparnya, penghasilan yang didapat dari usaha modifikasi mobil sedan biasa menjadi Lamborghini, itu sampai sekitar Rp 400 juta. “Penghasilan itu, adalah angka total sejak 2021. Diantaranya, seperti saat kirim ke Amerika, untuk empat model. Satu model bahan harganya Rp 150 juta dengan modal Rp 80 juta,” paparnya. (put/sit)