Jombang
Webinar di Jombang, Kemenkominfo Ajak Pelajar Jadi Warganet yang Cakap, Beretika dan Berdaya
Memontum Jombang – Menjadi warganet yang cakap berdigital adalah idaman setiap orang. Apalagi, jika kecakapan itu disertai dengan upaya penerapan untuk menjaga etika digital, tanpa mengurangi kemampuan melakukan sesuatu di ruang digital (berdaya secara digital).
Agar warga digital mampu menjaga kecakapan, etika dan berdaya secara digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (09/09/2024) pagi, mulai pukul 08.00 WIB.
Mengusung tema ‘Menjaga Warga Digital yang Cakap, Beretika, dan Berdaya’, diskusi virtual yang akan diikuti pelajar dan tenaga pendidik dengan menggelar nonton bareng (Nobar) dari sekolah masing-masing itu, rencananya menghadirkan tiga nara sumber. Mereka adalah Wakil Ketua Umum Relawan TIK Indonesia, Eko Prasetya, dosen Universitas Dr Soetomo Surabaya, Meithiana Indrasari, dosen Universitas Negeri Surabaya, Eko Pamuji dan Anissa Rilia selaku moderator.
”Webinar ini juga dapat diikuti secara gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftaranjombang0909. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1 juta untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama diskusi,” tulis Kemenkominfo dalam rilis, Minggu (08/09/2024) tadi.
Terkait tema webinar, Kemenkominfo menjelaskan, indeks literasi digital Indonesia kini berada di angka 3.64 dari skala 5 atau tingkat ‘sedang’. Kondisi ini mendorong Kemenkominfo membuka kesadaran masyarakat akan peran penting literasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
”Pemanfaatan internet optimal butuh kecakapan digital. Meski begitu, kecakapan itu harus disertai dengan menjaga tata krama (etika) dalam menggunakan internet. Tujuannya, agar internet mampu memberikan manfaat lebih penggunanya,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.
Baca juga :
Kemenkominfo menambahkan, generasi muda (pelajar) merupakan digital native atau warga asli digital yang sudah terbiasa dengan dunia digital sejak lahir. Dengan begitu, mereka tidak perlu beradaptasi dengan dunia digital dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
”Sayangnya, kecakapan digital yang dimiliki para digital native kurang diimbangi dengan pemahaman etika digital. Layaknya di dunia nyata, interaksi di dunia maya pun tetap harus menggunakan etika,” imbuh Kemenkominfo.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Jombang, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemenkominfo sejak 2017. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, program peningkatan #literasidigitalkominfo tercatat telah diikuti sebanyak 24,6 juta orang. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemenkominfo.
Kecakapan digital menjadi penting, karena menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemenkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (hms/sit)