Kota Batu
Wow. Pendapatan 209 Bank Sampah di Kota Batu Capai Rp 400 Juta
Memontum Kota Batu – Sebanyak 209 bank sampah yang menyebar di 24 desa dan kelurahan di wilayah Kota Batu, tercatat mampu memperoleh pendapatan mencapai Rp 400 juta pertahun. Dengan capaian itu, tentunya bisa menjadi penghasilan masyarakat daerah setempat.
Disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Aries Setiawan, bahwa peran bank sampah sangat penting terutama untuk mengurangi sampah rumah tangga. Sehingga, secara langsung berdampak pada pengurangan jumlah sampah yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung.
“Jadi, kami mencatat 209 bank sampah yang tersebar di 24 desa dan kelurahan Kota Batu, itu menghasilkan pendapatan Rp 400 juta pertahun. Ini sangat bagus, karena selain sebagai penghasilan juga mengurangi sekali limbah atau sampah rumah tangga,” terangnya di Balai Kota Among Tani Kota Batu, Kamis (25/05/2023) tadi.
Baca juga :
- Respon Keluhan Permintaan LPG 3 Kg, Bupati Banyuwangi Minta Tambahan Stok
- Peringatan Tahun Baru Islam, Pemkab Situbondo Gelar Lomba Lampion dan Pesta Kembang Api
- Wadahi Komunitas Gamer, Pemkab Banyuwangi Gelar E-Sports Competition di Sun East Mall
- Komunitas Akik dan Pirus Situbondo Gelar Kontes Akik Pamor Indonesia dan Batu Pirus
- Pelti Pengprov Jatim Gelar Kejuaraan Tenis Junior Korwil V di Situbondo
Setiap tahunnya, ujar Aries, selalu ada pertumbuhan bank sampah. Misalnya, tahun 2021, DLH mencatat 189 unit bank sampah. Kemudian, sampai tahun ini ada tambahan 20 unit menjadi 209 bank sampah. Bila dihitung, jumlah total seluruh nasabah dari 209 bank sampah sudah mencapai 4.180 orang.
Dengan adanya bank sampah, pihaknya mampu merealisasi pengurangan sampah hingga 12,74 persen atau 6.286,22 ton pertahun. Lalu, realisasi penanganan sampah 85,04 persen atau 41.975 ton per tahun dan jumlah sampah tidak terkelola 2,22 persen 1.098,24 ton per tahun.
“Yang jelas, target pengurangan sampah secara nasional di tahun 2023 di angka 20 persen, sementara Kota Batu masih di angka 12,74 persen. Tentunya, kami mengandalkan bank sampah untuk mengurangi sampah yang masuk di TPA,” tegasnya. (put/sit)