Politik
Ipuk Fiestandani Janjikan Penambahan Fasilitas UMKM
Agar Mampu Naik Kelas dalam Memulihkan Kondisi Ekonomi
Memontum Banyuwangi – Calon Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, melakukan silaturahmi ke pedagang dan pembeli di Pasar Rogojampi. Dalam kegiatannya yang diselingi dengan sarapan pagi dan belanja sayur di pasar pada Selasa (7/10) itu, Ipuk juga menyampaikan program kerja yakni akan membawa usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Banyuwangi, agar bisa naik kelas.
Usai bertatap muka dengan pedagang dan pembeli di Pasar Rogojampi, Ipuk berikutnya menyapa warga di Dusun Jajang Surat, Dusun Pancoran Karangbendo, Perumahan Indah Condro Dusun Pancoran, Dusun Lugjag Desa Pengatigan dan dusun lainnya. Dalam pertemuan itu, Ipuk juga menyampaikan niatannya untuk membawa UMKM bisa naik Kelas.
Program tersebut, sengaja terus diperkenalkan guna menjawab aspirasi masyarakat dalam memulihkan ekonomi di masa pandemi Covid-19. “Bagaimana me-recovery ekonomi setelah terpukul dampak pandemi Covid-19? Sembari kita menunggu vaksin nantinya, harus ada upaya-upaya terobosan. Untuk itu, tidak ada obat ekonomi yang lebih manjur selain menggerakkan ekonomi arus bawah, yaitu UMKM. Inilah bantalan ekonomi rakyat yang harus kita sokong ramai-ramai, harus kita perkuat. Ipuk-Sugirah sudah punya resepnya,” ujar Ipuk.
Dalam konsep UMKM naik kelas ala Ipuk-Sugirah, dirinya mengurai sekilas, bahwa nantinya setiap UMKM bakal mendapatkan berbagai fasilitas. Mulai dari pelatihan manajemen bisnis, akses modal bersubsidi, alat bantu produksi, sertifikasi (PIRT, Halal, BPOM, dan sebagainya sesuai kebutuhan/bidang bisnis UMKM), pelatihan manajemen keuangan, pelatihan pemasaran online, branding (termasuk kemasan), fasilitasi pemasaran (business matching, dukungan marketplace nasional, dan lainnya) dan sebagainya.
”Misalnya, soal akses modal bersubsidi. Bakal dibangun kemitraan pemerintah daerah dan berbagai lembaga untuk bisa memberikan permodalan yang mudah dan murah. Di mana, pemerintah daerah ikut mendampingi agar UMKM tak lagi kesulitan mengakses modal,” jelasnya.
Langkah-langkah tersebut, sambung Ipuk, adalah UMKM Banyuwangi, bisa naik kelas. ”Apa itu naik kelas? Kami sudah susun indikatornya,” ujarnya.
Indikator UMKM naik kelas, tambahnya, mulai dari penguasaan sistem digital yang baik dengan pemasaran online, tersertifikasi sesuai bidang bisnisnya, go national dengan mengirim barang ke luar daerah, literasi keuangan yang baik dengan penerapan manajemen keuangan sederhana. Juga, bisa meningkatkan variasi produknya. Misalnya, dari produk segar sudah bisa menyajikan frozen food siap saji dengan teknologi tertentu.
”Indikator utamanya adalah UMKM harus naik omzetnya, bisnisnya bisa semakin membesar, dan otomatis dengan sendirinya ikut menambah lapangan kerja baru bagi masyarakat. Artinya, ini memulihkan ekonomi, memperkuat UMKM, sekaligus membuka lapangan kerja bagi warga. Kami targetkan bisa membawa 10 ribu UMKM naik kelas di tahun pertama kepemimpinan, jika dipercaya oleh masyarakat Banyuwangi,” pungkas Ipuk. (ras/sit)