Sidoarjo

869 Pelajar Ramaikan Progresif Festival 2018 di Pondok Bumi Shalawat

Diterbitkan

-

DIBUKA: Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah didampingi, KH Agus Ali Masyhuri membuka acara Progresif Festival (Profest) Tahun 2018 yang digelar di Pondok Progresif Bumi Shalawat, Desa Lebo, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo, Kamis (4/1/2018).

Memontum Sidoarjo– Sedikitnya 869 pelajar mengikuti ajang kompetisi pelajar Progresif Festival (Profest) Tahun 2018 yang digelar Sekolah Progresif Pondok Bumi Shalawat, Desa Lebo, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo. Acara ajang kreasi para pelajar setingkat SD hingga SMP itu, dibuka Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, Kamis (4/1/2018).

Dalam acara Profest 2018 yang bertajuk Goes to East Java ini, diikuti pelajar SD/MI dan SMP/MTs Negeri dan Swasta se Jawa Timur. Rinciannya, ada 869 pelajar yang terdiri dari 522 pelajar SD/MI dan 347 pelajar SMP/MTs  yang mengikuti acara itu. Mereka beradu kemampuan dalam olimpiade Matematika dan IPA serta lomba story telling (mendongeng) dalam bahasa Inggris.

 

Dalam pembukaan itu dihadiri Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin serta Ketua DPRD Sidoarjo, Sullamul Hadi Nurmawan. Tampak juga Pimpinan Pondok Pesantren Bumi Shalawat, KH Agus Ali Masyhuri dalam.

Advertisement

 

Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah mengatakan Profest 2018 merupakan salah satu even strategis dalam memotivasi dunia pendidikan yang efisien dan efektif. Kemajuan pembangunan penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Sidoarjo salah satunya dicapai melalui kegiatan keilmuan seperti ini. Oleh karenanya, dirinya berharap melalui kegiatan ini dapat dijadikan wahana kompetisi pelajar dalam mengukur prestasi. 

 

“Melalui Profest 2018 ini akan mampu memotivasi para pelajar untuk terus berprestasi. Saya juga berharap kegiatan ini mampu meningkatkan motivasi seluruh peserta didik agar lebih bersemangat dalam mempelajari dan mencintai mata pelajaran akademik,” terangnya kepada Memo X, Kamis (4/1/2018).

Advertisement

 

Dalam kesempatan itu, KH Agus Ali Masyhuri yang biasa dipanggil Gus Ali menjelaskan ada 4 tolak ukur kemajuan suatu negara. Yakni kualitas pendidikan, minat baca masyarakat, jumlah perpustakaan dan jumlah toko buku. Untuk menjadikan suatu negara yang maju, keempat hal ini menjadi skala prioritas untuk didorong peningkatannya.

 

“Keempat hal ini harus benar-benar dijadikan skala prioritas mendorong agar bangsa menjadi bangsa yang maju, bangsa yang mempunyai peradaban tinggi, dan menjadi kiblat dunia. Mudah-mudahan bangsa ini menjadi kiblat dunia,” ucapnya diamini seluruh undangan.

Advertisement

 

Untuk itu, lanjut Gus Ali pihaknya mengajak semua pihak untuk berbenah dan menata pendidikan. Hal ini dapat diawali dari diri sendiri. Menurutnya, kualitas pendidikan yang dimiliki merupakan investasi masa depan.

 

“Jangan harap masa depan cerah tanpa kesiapan menata pendidikan. Untuk itu Progresif Festival diselenggarakan sebagai edukasi nyata agar masyarakat memiliki kesadaran akan pendidikan,” tegasnya.

Advertisement

 

Sementara Ketua Panitia Profest 2018, Aninda Yulianti menilai kegiatan Profest 2018 sebagai kegiatan rutin dari sekolah progresif Bumi Shalawat. Profest tahun ini adalah tahun ketiga diselenggarakan. Tujuannya untuk menggali bakat dan minat pelajar SD dan SMP se Jawa Timur. Selain itu, kegiatan Profest dijadikan sebagai media promosi sekolah progresif Bumi Shalawat.

 

“Penyelenggaraan Profest mendapat sambutan baik dari seluruh sekolah di Jawa Timur. Ini dibuktikan dengan makin meningkatnya peserta Profest setiap tahun. Tahun ketiga pelaksanaan diikuti 869 pelajar SD/MI dan SMP/MTs negeri swasta se Jawa Timur. Jumlah peserta ini kemungkinan dapat bertambah,” pungkasnya. (wan/yan)

Advertisement

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas