Pemerintahan
Ratusan Siswa Disabilitas Sidoarjo Peringati Hari Disabilitas Internasional dengan Jalan Sehat
Memontum Sidoarjo – Hari Disabilitas Internasional diperingati siswa-siswi disabilitas di Sidoarjo dengan berbagai kegiatan. Diantaranya jalan sehat serta gebyar seni.
Ada sebanyak 661 lebih anak disabilitas mengikuti kegiatan ini. Mereka dari 61 lembaga pendidikan yang ada di Sidoarjo. Mulai TK sampai SMA. Kegiatan berlangsung di halaman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Pemkab Sidoarjo. Kegiatan jalan sehat ini diberangkatkan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, Rabu (18/12/2019). Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin juga hadir dalam peringatan itu.
“Pemkab Sidoarjo memiliki kepedulian tinggi terhadap pendidikan inklusif. Salah satu buktinya dengan dibentuknya Perda Kabupaten Sidoarjo Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Perda ini memberi jaminan kepada anak berkebutuhan khusus untuk dapat mengikuti proses pendidikan sebaik-baiknya,” kata Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, Rabu (18/12/2019).
Selain itu, Abah Ipul memberi apresiasi yang tinggi terselenggaranya kegiatan ini. Diharapkan kegiatan semacam ini dapat terus ditingkatkan.
“Melalui kegiatan seperti ini akan mengembangkan keterampilan dan kreativitas seni para generasi penerus bangsa,” tegasnya.
Sementara Pengawas Pendidikan Luar Biasa (PLB) Provinsi Jawa Timur yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Kegiatan, Saji mengakui komitmen Sidoarjo terhadap pendidikan inklusif sangat tinggi. Tahun 2013 lalu, Sidoarjo mendeklarasikan diri sebagai kabupaten pendidikan inklusif. Oleh karenanya, Bupati Sidoarjo patut dinobatkan sebagai pelopor bapak insklusif di Sidoarjo. Apalagi, kegiatan seperti ini sudah berlangsung ke 9 kalinya.
“Tahun ini tercatat 661 anak inklusif turut kegiatan ini. Tujuannya untuk mengembangkan budaya masyarakat yang inklusif. Anggarannya secara mandiri,” ungkapnya.
Ke depan, Saji berharap ada anggaran khusus peringatan Hari Disabilitas Internasional di Sidoarjo. Menurutnya, ada sekitar 3.000 anak-anak disabilitas di Sidoarjo yang teridentifikasi dan mendapatkan akses layanan pendidikan.
“Baik di layanan pendidikan khusus maupun di jalur pendidikan inklusif yang ada pada PAUD, TK, SD,SMP maupun SMA. Kami berharap Sidoarjo akan terus menggelorakan semangat perjuangan pendidikan inklusif itu,” tandasnya. Wan/yan