Pemerintahan
Wakil Walikota Tinjau Sekolah Satu Atap yang Berdiri di Atas Tanah Gerak
Memontum Kota Batu – Pemkot Batu bakal merelokasi SD/SMP Satu Atap (Satap) Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Wacana relokasi tersebut karena Pemkot Batu menilai Sekolah Satap Brau kurang representatif untuk kegiatan belajar mengajar dan juga berdiri di tanah bergerak.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Wali Kota Batu, Ir. Punjul Santoso M.M saat melakukan kunjungan ke SD/SMP Satap Brau bersama Sekda, Zadiem Efisiensi, Kepala OPD terkait di Kota Batu Selasa (4/2/2020) kemarin.
“Kunjungan Pemkot ke tiga dusun di Desa Gunungsari ini untuk melihat permasalahan yang ada. Khususnya Sekolah Satap yang perlu dilakukan relokasi dan masalah infrastuktur seperti akses jalan rusak,” ujar Punjul kepada wartawan ditengah-tengah sidak.
Ia menerangkan untuk sekolah Satap diungkapnya kurang representatif untuk proses belajar mengajar. Karena banyak kerusakan seperti bagian plafon rusak, saat hujan air masuk ke kelas, dan berada di tanah bergerak. Sehingga perlu dilakukan relokasi dan perbaikan.
“Melihat kondisi sekolah Satap Brau ini perlu mendapat perhatian semestinya. Mulai fasilitas dan sarpras. Hasilnya ada solusi dari Kades Gunungsari yang menawarkan tanah bengkok sebagai tempat relokasi sekolah SMP Brau,” beber Punjul.
Hal itu juga ditegaskan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Eny Rachyuningsih bahwa relokasi sekolah dirasa perlu dilakukan. Karena proses belajar mengajar di Sekolah Satap Brau selama ini digunakan secara bergantian oleh siswa SD dan SMP.
Selain itu, lanjut dia, dari lima dusun yang ada. Banyak dari siswa berasal dari Dusun Jantur dibanding Dusun Brau. Serta pertimbangan relokasi sekolah karena berada di tanah bergerak dan mengakibatkan bangunan gampang rusak.
“Untuk relokasi kami usahakan tahun ini bisa selesai perencanaannya. Mulai dari kajian, studi kelayakan, hingga DED. Sehingga tahun 2021 bisa dimulai pembangunannya dan asalkan semua pihak menyetujui,” tegasnya.
Dalam waktu dekat, diungkapnya untuk proses yang bisa dikerjakan adalah pelimpahan TKD Gunungsari ke Pemkot dalam bentuk hibah. Diketahui lahan yang ada di Dusun Jantur tersebut seluas 1,5 hektar. Rencananya lahan yang akan digunakan untuk sekolah sekitar 5000 meter persegi
Dengan relokasi sekolah tersebut, nantinya Sekolah Satap yang sudah ada saat ini akan tetap digunakan untuk SD Brau. Selain itu juga tetap akan dilakukan perbaikan, meski tidak seluruhnya.
Tak hanya relokasi sekolah, tahun ini Pemkot juga akan melakukan perbaikan jalan di tiga dusun. Meliputi akses jalan Dusun Celaket, Brau dan Jantur. Perbaikan jalan telah masuk dalam APBD 2020 Pemkot Batu.
Sementara itu, Kepala Sekolah Satap Brau, Henu Lismiyati berharap Pemkot Batu segera melakukan perbaikan pada bagian kelas yang rusak. Terutama empat kelas yang bocor saat hujan turun.
“Kami harap keluhan seperti sarpras yang rusak. Terutama lantai yang merembes air saat hujan turun di empat kelas. Serta akses jalan rusak bisa diperbaiki tahun ini,” harapnya.
Mengingat, dengan kondisi sekolah yang seperti itu membuat proses belajar mengajar tidak maksimal. Bahkan siswa harus dipulangkan saat hujan karena lampu mati dan bocor.
Sedangkan dengan adanya relokasi sekolah bagi SMP pihaknya juga mendukung. Melihat kondisi geografis Sekolah Satap berada di tanah bergerak. (bir/yan)