Sidoarjo
Puluhan Hektar Tambak dan Pemukiman Terendam Banjir Rob
Memontum Sidoarjo — Puluhan rumah di Dusun Kali Alo, Dusun Tanjungsari, Dusun Tegalsari Desa Kupang, KecamatanJabon, Rabu (6/12/2017) terendam banjir setinggi 60 hingga 70 centimeter. Banjir tidak hanya merendam pemukiman penduduk, juga merendam area tambak, sekolahan, mushola, masjid dan fasilitas umum lainnya. Ini disebabkan rob atau air laut pasang. Akibatnya, petani tambak mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.
Banyak rumah warga setempat kemasukan banjir. “Sejak semalam, menjelang dini hari sampai kini genangan banjir masih tinggi. Bahkan dimungkinkan nanti malam, air akan datang lagi dan ketinggian banjir akan semakin bertambah,” kata H Mustofa aparatur Desa Kupang
Diungkapkan H Mustofa, “Penduduk warga saat ini, masih tetap bertahan di rumahnya masing-masing. Dan tidak ada yang mengungsi ke dataran yang lebih tinggi. Alasannya masih bisa di tempati. Selain itu juga menjaga harta bendanya.”
Kapolsek Jabon, AKP Subadri di lokasi menjelaskan, ” Banjir rob (air laut pasang–red) di tiga Dusun yaitu Dusun Tanjungsari, Tegalsari dan Kalialo. Penduduknya bermukim di Dusun Kali Alo, mencapai 60 KK berjumlah 100 jiwa, Dusun Tanjung sari, dan Tegalsari sebanyak 70 KK berjumlah 300 jiwa. Volume ketinggian air yang menggenang, dan masuk ke pemukiman kurang lebih 15 centimeter. Kalau air laut lagi surut, sedangkan sebaliknya jika air pasang kurang lebih satu meter,” jelasnya
Terpisah Kepala BPBD Sidoarjo, Dwidjo Prawito menyatakan, “Pihaknya, belum mengetahui adanya banjir di Jabon. Saya belum mendapatkan laporan soal banjir di Jabon. Akan segera, kami lakukan pengecekan di lokasi,” terangnya
Pantauan Memontum.com, banjir akibat rob atau air laut pasang, tak hanya melanda pemukiman warga Dusun Kalialo, Tanjungsari dan Tegalsari Desa Kupang saja. Melainkan banjir juga menggenangi sekolah-sekolah,yang ada di Desa Kupang. Seperti banjir di halaman SDN Ill dan SDN IV Desa Kupang.
Sehingga para siswa yang masuk sekolah untuk mengikuti ujian akhir semester (UAS) harus melepas sepatu dan berjalan ‘nyeker’ (tanpa alas kaki) dan juga ‘keceh’ (jalan diatas air).Tidak hanya,warga yang terdampak banjir air laut pasang (rob), membutuhkan air bersih,obat-obatan Bivak (tempat penampungan sementara).Dan kerugian akibat banjir tersebut,lahan area tambak luasnya mencapai 600 Hektar terisi udang dan ikan diperkirakan milyaran rupiah. (gus/yan)